Lihat ke Halaman Asli

Oman Salman

Guru SD. Surel: salmannewbaru@gmail.com

Arti Guru dalam Perspektif Sufistik, Arti Kata Vocation, dan Cinta

Diperbarui: 13 September 2022   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:Surabaya.tribunnews.com

"Choose a job you love and you will never have to work a day in your life" -Confucius

Ada sebuah perspektif tentang arti guru yang jarang terungkap, untuk tidak mengatakan belum, bahwa guru itu berarti atau sama dengan sufi. Siapakah dan apakah sufi itu? 

Sufi adalah orang yang menjalankan ajaran tasawuf. Tasawuf adalah salah satu cara atau jalan seorang muslim untuk mendekatkan diri dan mengharapkan ridho Allah dengan jalan penyucian jiwa. 

Tasawuf yang dimaksud di sini adalah bukan sebuah ajaran atau pandangan yang menyebutkan bahwa dunia dan kemegahannya tidak penting dan harus dihindari dengan cara hidup jauh dari keduniawian. Tasawuf yang dimaksud adalah berkehidupan normal sebagimana kebanyakan orang namun dengan berpegang teguh pada prinsip penyucian jiwa yang tertuang ke dalam perilaku, sehingga yang bersangkutan senantiasa berusaha menjalankan akhlak mulia.

Dengan perspektif tasawuf di atas, seorang yang menjalaninya, sangat mungkin sekaligus dalam pekerjaannya sebagai pemilik perusahaan, misalnya, atau memiliki pekerjaan dengan gaji selangit, namun kemegahan dunia tidak membutakan mata hatinya. Justru dengan kemegahan yang dimiliki ia semakin dekat dengan Tuhan, semakin rendah hati, dan berwujud menjadi manusia yang dermawan dan berakhlak terpuji.

Deskripsi singkat tentang sufi dan tasawuf di atas amat dan teramat berat untuk dijalani oleh kita sebagai orang awam. Yang masih terpaku dan terpukau pada gemerlap dunia. Sehingga terkadang bahkan sering melupakan nilai-nilai kebaikan dalam menjalankan pekerjaan atau kehidupan sehari-hari.

Dalam penjelasan lain, sufi juga disebutkan sebagai seorang yang memiliki ilmu tertinggi, memiliki hikmah, dan berakhlak mulia. Sehingga dapat dikatakan pula bahwa seorang sufi adalah memiliki keilmuan tinggi (dalam konsep tasawuf), memiliki hikmah, dan akhlaknya mulia. Sederhananya, ia adalah seorang yang berilmu sekaligus mengamalkan ilmunya melalui akhlak mulia. 

Jujur, dalam kehidupan kita sekarang, tak jarang orang yang berilmu dan berpangkat tinggi, namun belum sesuai dengan perilakunya.

Dalam perspektif sufistik ini, guru juga memiliki padanan kata (dalam bahasa Arab) sebagai berikut: Mualim, Muadhib, Murobbiy, dan Mursyid. 

Dari padanan atau peran guru berdasarkan keempat kata di atas, guru tidak hanya berperan mentransfer ilmu (Mualim) melainkan juga harus berperan sebagai teladan yang mengajarkan adab (Muadhib), menjadi pembimbing, pengasuh, pendidik (Murobbiy), dan menjadi penunjuk jalan kebaikan, penasehat (Mursyid). Peran yang sangat, dan teramat berat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline