Saat kalah dalam lomba adalah pukulan terberat bagi anak-anak. Teori pendidikan mengatakan bahwa anak baru bisa mengenal konsep kompetisi seusia kelas 5-6 SD hingga sangat berbahaya memaksakan sistem ranking dalam indeks prestasi sekolah sebelum usia itu. Anak rentan mengidap mental looser dan pengekor bila tanpa pertolongan orang tua memahamkan. Tapi kemaren saat gamang anak kembali menggelora... "Ayah, tiap ikut lomba aku ngga pernah menang." Yang penting kamu berani ikut anakku, ngga penting menang atau kalah. "Tapi masa ngga pernah menang?" Ayah juga seumur-umur ngga pernah menang lomba. "Ayah benar ngga pernah menang ikut lomba apapun?" Iya. "Masa sih setua ayah ngga pernah sekalipun menang lomba?" Iya pernah sih sekali doank. "Hebat, juara berapa, yah?" Juara 3. "Lomba apa, Yah?" Lomba bayi sehat se kotamadya Yogyakarta waktu bayi. "#%%^!!!" Kenapa cemberut anakku? "Ayah yang tidak hebat... (sambil pasang ibu jari ke bawah)"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H