Lihat ke Halaman Asli

Haryo Aji Nugroho

Dunia berubah oleh pikiran tak biasa

Kompetisi Anak

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Saat kalah dalam lomba adalah pukulan terberat bagi anak-anak. Teori pendidikan mengatakan bahwa anak baru bisa mengenal konsep kompetisi seusia kelas 5-6 SD hingga sangat berbahaya memaksakan sistem ranking dalam indeks prestasi sekolah sebelum usia itu. Anak rentan mengidap mental looser dan pengekor bila tanpa pertolongan orang tua memahamkan. Tapi kemaren saat gamang anak kembali menggelora... "Ayah, tiap ikut lomba aku ngga pernah menang." Yang penting kamu berani ikut anakku, ngga penting menang atau kalah. "Tapi masa ngga pernah menang?" Ayah juga seumur-umur ngga pernah menang lomba. "Ayah benar ngga pernah menang ikut lomba apapun?" Iya. "Masa sih setua ayah ngga pernah sekalipun menang lomba?" Iya pernah sih sekali doank. "Hebat, juara berapa, yah?" Juara 3. "Lomba apa, Yah?" Lomba bayi sehat se kotamadya Yogyakarta waktu bayi. "#%%^!!!" Kenapa cemberut anakku? "Ayah yang tidak hebat... (sambil pasang ibu jari ke bawah)"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline