Lihat ke Halaman Asli

Adu Kreatif dan Adu Jiplak Lagu Kampanye

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Minggu ini, dunia politik Indonesia sedang diramaikan dengan kasus Ahmad Dhani yang menggunakan lagu We Will Rock You milik Queen untuk kampanyekan Calon Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Belakangan diketahui Dhani menggunakan lagu itu tanpa seijin penciptanya.

Lagu gubahan Ahmad Dhani tersebut sempat menjadi Original Sound Track salah satu TV swasta saat akan memulai tayangan khusus tentang pemilu. Namun, setelah kasus jiplak lagu itu mencuat dan jadi buah bibir masyarakat, mendadak TV swasta itu mengganti lagu tersebut dengan lagu lain.

Lagu yang kini kerap diputar di stasiun tv swasta tersebut berjudul Ayo bersama menangkan Prabowo-Hatta (<--Klik)

Lagu tersebut sebenarnya sudah tak asing lagi di dunia politik. Pasalnya, saat masa kampanye pemilu legislatif, lagu tersebut sudah digunakan oleh Partai Keadilan Sosial. Partai pimpinan Anis Matta tersebut memberi judul lagu itu Kobarkan Semangat Indonesia (<--Klik)

Dalam beberapa kali kampanye PKS, lagu tersebut menjadi menu wajib. Tak hanya itu, kubu PKS pun menyiapkan sebuah koreografi tersendiri untuk lagu ini. Tak heran bila lagu ini diputar, maka akan tercipta flash mob yang luar biasa.

Tidak heran bila kubu Prabowo-Hatta menggunakan lagu kebanggan PKS ini, sebab PKS merupakan salah satu partai pengusung Prabowo Hatta. PKS bahkan menjadi salah satu kekuatan tersendiri dalam koalisi merah putih.

Kembali ke persoalan Ahmad Dhani yang menggunakan lagu milik Queen tanpa ijin, lagu Kobarkan Semangat Indonesia dan lagu Ayo Bersama menangkan Prabowo Hatta ternyata sama persis dengan lagu Lagu Khaled - C'est la vie (<--Klik)

Tak mudah memang menciptakan sebuah rangkaian notasi nada karena notasi dasarnya hanya ada delapan nada (do sampai do'). Oleh karena itu, dalam dunia musik ada batasan kesamaan nada maksimal delapan bar. Bila melihat ketiga lagu tersebut tentu jumlahnya sudah lebih dari delapan bar.

Bukannya condong ke kubu lawan politik Prabowo, Namun apresiasi patut diberikan kepada Slank yang menciptakan lagu"Salam Dua Jari"(<--Klik) dan Marzuki Mohammad yang menciptakan lagu"Bersatu Padu Cobolos no 2"(<--Klik) sebagai bentuk dukungan bagi kubu Jokowi-JK.

Namun, kubu Jokowi juga tak luput dari kecurigaan dalam menggunakan lagu orang lain. Pasalnya laguKita Bisa(<--Klik) yang menjadi lagu Resmi Sea Games 2011 di Indonesia, belakangan juga digunakan oleh kubu Jokowi dengan judul BersamaJokowi-JK, Kita Bisa (<--Klik)

Entah siapa meniru siapa, entah siapa menjiplak siapa. Hendaknya, menggunakan lagu untuk kampanye harus dilakukan dengan ijin terlebih dahulu kepada penciptanya.
Salam, Doa, dan Cinta

Angger Putranto

Salam Jurnalis...

Berimbang dalam Pemberitaan...

Bersikap dalam Pilihan...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline