• Ibu kota Kerajaan Majapahit terletak di dekat Trowulan, letaknya kurang lebih 10 km di sebelah barat daya Kota Mojokerto. Posisi Ibu Kota Kerajaan Majapahit berada pada ujung bawah suatu kipas aluvial dengan ketinggian 30-40 m diatas permukaan laut. Di bagian sebelah utara terhampar dataran banjir Kali Brantas, sedangkan sebelah selatan dan tenggara kurang lebih 25 km menjulang tinggi kompleks Gunung Anjasmoro, Gunung Arjuna, dan Gunung Welirang yang memiliki ketinggian antara 2000 dan 3000 m.
• Dinamika dan Perpindahan Wilayah Kerajaan Majapahit
A. Majakerta
Di awal berdirinya Kerajaan Majapahit pada tahun 1293, pusat pemerintahan Kerajaan ini berada di daerah Majakerta tepatnya di wilayah hutan tarik. Daerah Hutan Tarik sendiri merupakan daerah pemberian Jayakatwang yang merupakan Raja Kediri pada saat itu sehingga kota Majakerta berbentuk seperti daerah perkampungan umum biasa. Dibawah kekuasaan Raden Wijaya, Majakerta berubah menjadi Ibu Kota Kerajaan yang diisi dengan bangunan-bangunan kerajaan seperti istana dan gedung-gedung pemerintahan lainnya.
Majakerta menjadi Ibu Kota Kerajaan Majapahit selama 26 tahun, yang mulai berdirinya Kerajaan Majapahit itu di Tahun 1293 hingga meletusnya pemberontakan/ sekumpulan Dharmaputra yang di pimpin oleh Rakyan Kuti (Ra Kuti) yang terjadi di tahun 1319.
B. Trowulan
Trowulan menjadi daerah Pusat Pemerintahan Kerajaan Majapahit yang terlama. Trowulan sendiri menjadi Ibu Kota Kerajaan Majapahit selama 159 tahun, yakni dari tahun 1319 hingga tahun 1478 . Berbeda dengan Majakerta, sejak awal pemindahannya, Trowulan memang sudah di siapkan menjadi daerah Pusat Pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pemindahan pusat pemerintahan ini terjadi akibat adanya pemberontakan yang di pimpin oleh Ra Kuti, sehingga dalam proses pemindahannya Trowulan di desain sebagai Ibu Kota Kerajaan yang mapan, yang berisikan Istana Kerajaan, tempat tinggal bagi para pejabat, pasar, lapangan yang luas, kanal anal pengairan, serta waduk buatan, tak hanya itu guna memperkuat pertahanan di sekitar Trowulan dibangun tembok tembok tinggi guna melindungi daerah Trowulan dari serangan yang tidak diinginkan Setelah bertahan selama 159 Tahun, Pusat Pemerintahan Kerajaan Majapahit terpaksa kembali. di Pindahkan, hal ini terjadi akibat adanya kuleta oleh Giriwardana.
C. Daha
Di tahun 1478, Majapahit yang pada waktu itu diperintah oleh Bre Kertabhumi di kudeta oleh Giriwardana. Kudeta ini menyebabkan terjadinya pemberontakan oleh Demak sehingga Giriwardana yang mulanya raja bawahan Majapahit di Daha memindahkan ibu Kota Kerajaan Majapahit dari Trowulan menuju Daha (Daha sekarang merupakan bagian dari kota kediri). Daha menjadi Ibu Kota Kerajaan Majapahit selama 49 tahun, terhitung sejak tahun 1478 hingga tahun 1527. sebab pada tahun 1527 Majapahit di taklukan oleh Demak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H