I
Beku dan menusuk
Bekal dan dingin mengeram sampai rusuk
Kuraih ransel berisi remukan hati dan kenangan yang hampir membusuk
Dari tadi mereka berisik minta dipeluk
II
Sembari kulukis romansa di kaca jendela, Balaikota dan taman-taman warisan surga
Kau hadir dalam rupa tinta, suara, dan cerita
Kelebatmu belum binasa—masih semayam dalam ketidakwarasan
Menjelma jadi ingatan—dan cacian
III