Lihat ke Halaman Asli

Aku, Kau, Stasiun, Bandung, dan Purnama Ketujuh

Diperbarui: 16 Januari 2017   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: 8limbmuaythai.com

I

Beku dan menusuk

Bekal dan dingin mengeram sampai rusuk

Kuraih ransel berisi remukan hati dan kenangan yang hampir membusuk

Dari tadi mereka berisik minta dipeluk

II

Sembari kulukis romansa di kaca jendela, Balaikota dan taman-taman warisan surga

Kau hadir dalam rupa tinta, suara, dan cerita

Kelebatmu belum binasa—masih semayam dalam ketidakwarasan

Menjelma jadi ingatan—dan cacian

III

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline