Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal ini disebabkan kerana adanya perbedaan corak pemikiran, perbedaan sifat yang terkesan pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari dan perbedaan budaya. Kita hidup di era dimana media massa menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan. Berbicara tentang media massa, menurut Cambridge Dictionary, media massa bisa diartikan sebagai berbagai metode dalam memberikan informasi kepada khalayak banyak, misalnya melalui koran, televisi, dan radio. Dari definisi ini, berbagai media yang mentransmisikan informasi kepada khalayak ramai dapat dikategorikan sebagai media massa baik cetak, elektronik maupun online. Berkembang dari zaman ke zaman tentunya dalam pengambilan infromasi kini kebanyakan melalui media online, terlebih lagi zaman sekarang banyak nya anak muda yang mengambil sebuah informasi dari media online seperti dari beberapa aplikasi yang semakin hari semakin canggih, dan tak terlupakan bahwa anak zaman sekarang tidak bisa lepas dari aplikasi yang ada. Aplikasi tersebut mencakup Tiktok, Instagram, Twitter atau X, maupun Facebook.
Setiap orang membutuhkan informasi untuk menunjang aktivitas mereka, sehingga berusaha untuk mengakses informasi secepat mungkin. Teknologi informasi mengalami perkembangan dengan munculnya internet dan diikuti dengan hadirnya media sosial. Penggunaan media sosial dan situs berita online yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan banyaknya informasi baru di media sosial. Setiap orang diizinkan untuk mengekspos apa pun melalui profil media sosial mereka. Bahkan berita di situs berita yang siap dibagikan di media sosial dapat dikomentari oleh netizen lain. Masing masing individu mempunya sifat dan karakteristik tertentu yang berbeda satu sama lainnya, dan hal ini tentunya yang menyebabkan terjadinya perbedaan tanggapan/respon dari tiap-tiap individu itu yang juga akan menimbulkan sikap dan perilaku yang berbeda-beda pula. Respon dalam hal ini dapat diasumsikan perupakan perubahan sikap yang terjadi pada komunikan berdasarkan stimulus atau rangsangan yang diterimanya. Teori ini dapat dianggap sebagai proses pertukaran atau perpindahan informasi. (Effendy, 2003:255). Dalam proses perpindahan informasi ada dua kemungkinan respon yang akan terjadi yaitu reaksi negative atau positif. Hosland, et al (1953),] mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Selain itu, media sosial tersebut kini telah menjadi sarana bisnis online, berbagi ide, menyebarkan informasi, bahkan efektif digunakan untuk berbagai praktik penipuan, intimidasi, fitnah, provokasi kebencian, dan sejenisnya. Singkatnya, media sosial kini dapat digunakan untuk tujuan apa pun dan sulit dibendung.
Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun negatif. Perkembangan teknologi membuatkan masyarakat tersepit diantara dua pilihan. Di satu pihak masyarakat menerima kehadiran teknologi, di pihak yang lain kehadiran teknologi modern justru menimbulkan masalah-masalah yang bersifat struktural yang menambahkan di semua aspek kehidupan masyarakat. Media massa sendiri merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, melalui adanya media massa yang semakin banyak berkembang memungkinkan informasi menyebar dengan mudah pada masyarakat.
Dalam Permasalahan yang dimana hadirnya teknologi apalagi teknologi yang semakin berkembang ini tentunya tidak hanya sisi positif saja yang hadir tentunya ada sisi negatif dari sisi perkembangan teknologi yang semakin canggih ini, yaitu adanya fenomena haters. Haters merupakan kata dari bahasa inggris yang dimana memiliki arti pembenci atau orang yang membenci. Pada tahun ke tahun tentukan internet maupun teknologi semakin canggih yang dimana Setiap orang bebas mengungkapkan apa saja melalui akun media sosial mereka. Atau bahkan berita-berita pada situs berita dengan mudah di share ke media sosial dan kemudian dapat dikomentari oleh netizen lainnya. Bahkan kini dalam situs berita online pun disiapkan ruang komentar untuk para pembaca. Hate Speech (Ucapan Penghinaan atau kebencian) adalah tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, etnis, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama, dan lain-lain. Website yang di gunakan atau di terapkan untuk Hate Speech ini disebut Hate Site. Kebanyakan dari situs ini menggunakan Forum Internet dan Berita untuk mempertegas suatu sudut pandang tertentu. Sebuah ujaran (speech) bisa dikatakan (hate) apabila yang pertama ia mengekspresikan perasaan kebencian atau intoleransi yang bersifat ekstrim dan yang kedua perasaan tersebut ditujukan kepada kelompok lain berdasarkan identitas mereka seperti ras dan orientasi seksual.
Hate speech yang terjadi semakin marak akibat perkembangan teknologi yang semakin hari bahkan semakin tahun semakin meluas, mengakibatkan semakin banyaknya juga hate speech yang di lakukan. Banyak sekali sisi negatif yang terjadi akibat hate speech ini. Contohnya Hate speech yang sering terjadi ada pada platform media sosial tiktok maupun instagram, contohnyapada konten wanita yang sedang membuat video lipsing tidak ada yang salah pada lipsing wanita tersebut namun, komentar pada video tiktok wanita banyak nya hate komen yang menyebutkan ujaran yang mengejek kulit wanita tersebut, karena warna kulit wanita tersebut termasuk ke dalam tan gelap. Hal tersebut termasuk masuk ke dalam hate speech, karena menunjukan ujaran kebenciaan terhadap kulit maupun ras seseorang.
Karean banyaknya ujaran kebencian atau hate speech, fenomena ini menimbulkan keresahan berskala luas di Indonesia, bahkan sampai pemerintah mengeluarkan Undang-Undang dan surat edaran tentang ujaran kebencian melalui Pasal 27 ayat (3) UU ITE, Pasal 45 ayat (1) UU ITE dan Surat Edaran (SE) Kapolri nomor SE/6/X/2015. Dampak itu tidak hanya merambah kepada masyarakat luas, di sekolah para remaja juga terkena imbas dari proses penyebaran kebencian tersebut. Banyaknya dampak yang terjadi akibat maraknya hate speech, hate space sangat berdampak bagi mental seseorang, yaitu: 1) Frustasi, 2) Stress, 3) Tertekan, 4) Muncul rasa malu yang berlebihan, dan 5) Sedih. Maka dari itu adanya himbauan bahkan dibuatkan nya uu karena semeresahkan hate speech ini.
Semakin memarak dan berbahayanya hate speech ini maka kita juga harus tau bahwa kita juga bisa mengatasi hate speech yang sedang memarak ini dengan, 1) Jangan dibaca atau langsung hapus komen hate speech, 2) Menghidupkan komentar yang dibatasi sehingga komen-komen hate speech atau orang yang akan menulis ujaran kebencian tidak akan bisa menulis komentar, 3) Jangan membalas ujaran kebencian dengan marah-marah, karena hal itu bisa menimbulkan mereka yang membenci akan semakin benci, dan 4) Jangan terlalu mengikuti apa yang dikatakan di hate speech itu, karena bisa menimbulkan kita kehilangan jati diri.
Adanya teknologi yang semakin canggih yang dimana teknologi sendiri memang bisa menjadi alat yang memudahkan hidup kita, bahkan sebagian kegiatan yang kita lakukan tentunya tidak luput dari penggunaan inter dan teknologi, tentunya kita harus menjaga dan bijak dalam menggunakannya, terlebih lagi pada media massa seperti media online yang ada, kita patut menjaga jari kita saat kita ingin berkomentar di dunia maya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H