Tanaman mana di dunia ini yang tidak menghasilkan limbah, tentunya semua tanaman akan menghasilkan limbah mulai dari limbah prapanen, panen, pengolahan sampai dengan limbah setelah di konsumsi.
Limbah tanaman merupakan bagian dari tanaman yang tidak ada nilainya atau bagian yang dibuang saat setelah dipanen, hal ini sering kita jumpai pada petani holtikultura dimana 30% sampai 40% bagian dari tanaman holtikultura merupakan limbah, jika kalian sering berkunjung ke para petani pasti kalian biasa melihat limbah pada tanaman seperti daun, batang dan lain-lain tergantung dari bagian mana yang di panen dan bagian mana yang merupakan limbah.
Dari hasil pengamatan di beberapa tempat di jawa tengah, dimana saat ini para petani holtikultura banyak yang menanam kubis, hal ini di karenakan menanam kubis dinilai lebih menguntungkan dan perawatannya tidak terlalu rumit bila dibandingkan menanam tanaman yang lain. Tanaman kubis ini merupakan salah satu tanaman holtikultura yang memiliki limbah 30% sampai 40% dimana daun yang tidak berbentuk krop tidak akan berguna sehingga akan menjadi limbah.
Petani holtikultura terutama pada tanaman kubis menghasilkan banyak limbah terutama pada saat panen dan saat di jual pada pengepul, saat petani memanen tanaman kubis maka petani akan mengambil bagian yang sudah membentuk bulatan pipih atau yang biasa disebut krop karena hanya yang berbentuk krop yang dapat di jual oleh petani sedangkan bagian daun yang tidak berbentuk krop tidak ikut dipanen sehingga akan menjadi limbah dan dibiarkan begitu saja dilahan.
Setelah bagian krop kubis di panen dan akan di jual ke pengepul tentunya pengepul juga ingin mengambil hasil yang baik sehingga bagian krop kubis yang tidak baik akan dibuang tetapi tidak semuanya yang terbuang biasanya hanya lapisan luar yang sudah tidak segar atau layu. Transaksi petani dengan pengepul ini tentunya berlangsung di pinggir lahan petani atau di pinggir jalan sehingga limbah akan terbuang di pinggir jalan.
Saat hasil petani terjual tentunya petani akan merasa senang dengan hal itu sehingga petani tidak memperdulikan lagi limbah kubis yang terletak di pinggir jalan padahal limbah tersebut sangat bermanfaat bagi kesuburan tanahnya, hal ini merupakan Modal Kesuburan Tanah Yang Terlupakan oleh petani kubis padahal limbah tersebut jika di buang atau di tebar di lahan pertanian akan sangat bermanfaat untuk petani kerena limbah tersebut saat membusuk akan terurai oleh mikroorganisme sehingga akan menjadi bahan organik yang tersedia bagi tanah dan menjadi modal kesuburan tanah pada lahan pertanian para petani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H