Lihat ke Halaman Asli

Ollga Saraswati

TNI AU SPECIAL CORPS

America First

Diperbarui: 21 November 2024   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber. Hasil analis 2024

"AMERICA FIRST"
Oleh. Ni Putu Ollga Saraswati,S.Tr.Han.,M.A.P

LATAR BELAKANG KEMENGANGAN TRUMP

Trump datang ke dalam arena politik sebagai seorang outsider, bukan politisi tradisional. Kampanye Trump memanfaatkan populisme, menyasar ketidakpuasan publik terhadap elite politik Washington dan menjanjikan perubahan besar dengan slogan "Make America Great Again". Trump banyak menggunakan retorika keras dan cenderung kontroversial, terutama dalam soal imigrasi, kebijakan luar negeri, dan ekonomi. Kemenangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap elit politik yang sudah ada, serta dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di Amerika Serikat.

Berikut adalah beberapa latar belakang utama yang mengarah pada kemenangan Trump:


1. Ketidakpuasan terhadap Elit Politik dan Status Quo
Banyak pemilih merasa tidak puas dengan politisi tradisional yang mereka anggap hanya peduli pada kepentingan mereka sendiri. Trump, yang merupakan calon dari luar sistem politik, mampu memanfaatkan perasaan ini dan menawarkan dirinya sebagai "outsider" yang dapat membawa perubahan. Pesannya bahwa dia akan "Membuat Amerika Hebat Lagi" (Make America Great Again) beresonansi dengan mereka yang merasa terpinggirkan oleh kebijakan pemerintah sebelumnya.


2. Krisis Ekonomi dan Ketimpangan Sosial
Meskipun ekonomi AS mengalami pemulihan pasca-krisis finansial 2008, banyak lapisan masyarakat merasa tidak merasakan manfaatnya, terutama di daerah-daerah industri yang mengalami deindustrialisasi dan kehilangan pekerjaan. Trump berfokus pada masalah ini, mengklaim bahwa kebijakan perdagangan internasional dan kesepakatan global merugikan pekerja Amerika. Trump berjanji untuk menghentikan praktik perdagangan yang dianggap merugikan, termasuk menegosiasikan kembali perjanjian perdagangan seperti NAFTA dan menarik diri dari kesepakatan internasional seperti Trans-Pacific Partnership (TPP).


3. Populisme dan Kebijakan Imigrasi
Trump mengusung platform populis yang sangat menekankan pada penguatan kebijakan imigrasi. Ia berjanji untuk membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko untuk mencegah imigran ilegal masuk ke AS dan mengurangi dampak negatif dari imigrasi yang tidak terkendali. Pendekatan ini sangat menarik bagi sebagian besar pemilih yang khawatir tentang dampak imigrasi terhadap pekerjaan dan budaya Amerika.


4. Media Sosial dan Pengaruh Media
Trump sangat mahir menggunakan media sosial, terutama Twitter, untuk langsung berkomunikasi dengan pendukungnya dan menyampaikan pesannya tanpa filter dari media tradisional. Ini memberinya kendali penuh atas narasi dan memungkinkan dia untuk menghindari kritik media mainstream, yang seringkali menganggapnya kontroversial. Kemampuan Trump dalam memanfaatkan media sosial juga berperan besar dalam mobilisasi pendukung dan penyebaran pesan-pesan politiknya.


5. Kebijakan Luar Negeri dan Nasionalisme
Trump mengusung pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih nasionalis dan "America First". Dia menentang intervensi militer AS di luar negeri dan mengkritik kebijakan luar negeri yang dianggapnya merugikan Amerika, seperti keterlibatan di Timur Tengah dan kebijakan luar negeri global. Pendekatan ini disukai oleh sebagian pemilih yang merasa bahwa Amerika seharusnya lebih fokus pada kepentingan domestik daripada terlibat dalam konflik internasional yang tidak langsung menguntungkan negara.


6. Dinamika Sosial dan Budaya
Pemilu 2016 juga dipengaruhi oleh ketegangan sosial dan budaya, seperti perbedaan pandangan mengenai hak-hak minoritas, feminisme, serta identitas rasial dan etnis. Trump sering menggunakan retorika yang kontroversial, yang banyak menarik perhatian tetapi juga memperburuk ketegangan sosial. Namun, bagi sebagian besar pendukungnya, dia dianggap sebagai pembela nilai-nilai tradisional Amerika.

KEBIJAKAN TRUMP
Kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Donald Trump selama masa kepresidenannya (2017--2021) memiliki dampak yang signifikan, baik bagi Amerika Serikat maupun dunia secara keseluruhan. Kebijakan-kebijakan ini sering kali kontroversial dan memicu perdebatan, tetapi mereka tetap berpengaruh dalam banyak aspek geopolitik, ekonomi, dan sosial global. Berikut adalah beberapa kebijakan utama Trump yang berdampak besar di dunia:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline