Lihat ke Halaman Asli

Olivia Siagian

SMA Pradita Dirgantara

Net Zero Emission: Upaya Sederhana untuk Mencapai Target Luar Biasa

Diperbarui: 21 Maret 2024   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dewasa ini, banyak perusahaan dan industri yang dibangun, transportasi yang bertambah banyak hingga barang elektronik yang membantu manusia dalam setiap pekerjaannya, misalnya kendaraan bermotor ataupun pendingin ruangan. Semua hal tersebut dapat meringankan berbagai aktivitas manusia dalam menjalani kehidupannya, namun manusia lupa akan dampak negatif dari semua alat tersebut. Semua alat tersebut adalah sebagian dari berbagai macam alat lainnya yang dapat menghasilkan gas rumah kaca. Gas rumah kaca dideskripsikan sebagai berbagai jenis gas yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang menimbulkan efek rumah kaca di atmosfer bumi. Gas emisi rumah kaca terdiri dari gas Karbon dioksida (CO2), Nitrogen monoksida (NO), klorofluorokarbon (CFC), gas metana (CH4) dan gas-gas lainnya.

Menurut laporan United Nation, suhu bumi telah naik 1.1C dari tahun 1800-an karena menumpuknya jumlah Karbon yang ada di atmosfer dan tidak bisa diserap oleh atmosfer bumi, laut ataupun dikelola oleh makhluk hidup dibumi. Tentunya hal ini perlu dibatasi sebelum suhu bumi terus bertambah hingga 1.5C dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu diperlukan pengurangan emisi gas Karbon hingga 45% dari jumlah gas Karbon saat ini.

Emisi gas Karbon dapat berdampak buruk bagi lingkungan hidup seperti peningkatan suhu bumi menjadi lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya sehingga menimbulkan bencana kekeringan di berbagai daerah dan memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan pertanian atau perkebunan. Kebakaran ini akan mengakibatkan berkurangnya sumber bahan pangan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dampak lain adalah masalah kesehatan yang sangat buruk. Hasil dari kebakaran hutan akan menghasilkan asap tebal dna polusi udara akibat industri. Asap ini sangat berbahaya mengandung Karbon monoksida (CO), Sulfur dioksida (SO) serta gas berbahaya lainnya yang tidak dibutuhkan tubuh sehingga dibutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah ini.  

Perjanjian Net Zero Emission juga disetujui oleh pemerintah Indonesia yang ikut andil dalam usaha menurunkan emisi gas Karbon yang dihasilkan. Hal ini sangat penting dilakukan karena menurut laporan United Nation melalui situs web resminya bahwa Indonesia adalah salah satu dari 20 negara yang bertanggung jawab atas 75 persen dari total emisi gas rumah kaca yang ada di atmosfer bumi. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih belum bisa mengelola dan mengendalikan produksi gas emisi dengan baik yang nantinya dampak gas emisi ini akan kembali pada jalannya bangsa Indonesia dalam berbagai aspek.

Mencapai target Net Zero Emission penting bagi Indonesia karena dampak yang dihasilkan sangat besar, terutama untuk jangka panjang dari gas emisi ini. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa aksi khusus untuk mencapai target ini kedepannya di tahun 2060. Dikutip dari Nature Climate Change, ada beberapa cara untuk mencapai Net Zero Emission. Penegakan hukum yang kuat oleh pemerintah adalah salah satu cara yang efektif dalam mengendalikan jumlah Karbon yang dihasilkan oleh berbagai industri utnuk dilepaskan ke atmosfer. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengimbangi antara jumlah Karbon yang akan dilepaskan ke udara sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang telah diatur dalam undang-undang, salah satunya adalah Peraturan menteri negara lingkungan hidup No. 30 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi.

Selain aksi besar oleh perusahaan dan juga pemerintah, masyarakat juga bisa melakukan aksi lain, salah satunya adalah dengan naik kendaraan umum, mengingat kendaraan bermotor menghasilkan banyak gas Karbon yang dibuang ke udara. Jalan lain yang dapat ditempuh adalah pengurangan jumlah penggunaan plastik, terutama yang sekali pakai. Dengan mengurangi penggunaan plastik, maka akan berusaha untuk menekan produksi plastik sehingga dengan perlahan mengurangi jumlah gas Karbon yang dilepas di udara. Masyarakat diharapkan bisa lebih peduli dengan penanaman pohon dan reboisasi hutan untuk membantu mengurangi emisi gas Karbon yang ada di udara.

Untuk mencapai target Net Zero Emission, dibutuhkan banyak upaya dan kerjasama antar berbagai pihak. Target Indonesia untuk mengurangi emisi gas karbon pada tahun 2060 memerlukan banyak pihak yang bekerja sama baik dari pemerintah, pihak industri hingga masyarakat sekalian. Upaya untuk menegakkan hukum yang lebih kuat lagi bagi pelaku pembuangan emisi gas karbon berlebih ke atmosfer hingga komitmen pihak perusahaan yang penting untuk dipertahankan dalam jangka panjang.

Olivia Siagian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline