Lihat ke Halaman Asli

Nostalgia with Special Kompasianers

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Unik. Masing-masing teman kompasianer yang saya kenal adalah pribadi yang unik. Mungkin belum bisa seluruh teman saya amati tulisannya, bagi teman yang selalu saya ikuti tulisannya, saya beri sedikit resensi, yaaa... mungkin sedikit "kata dari fans" (hahaha...) yang suka dengan tulisan Anda. Sangat disayangkan beberapa Kompasianer ini sudah tidak aktif lagi menulis di Kompasiana, namun artikel yang saya beri link di sini adalah yang menginspirasi saya dalam menulis maupun dalam kehidupan.

(Bapak) Iwan Suwandy dengan Semangat Menulis

Awalnya saya mengenal Bapak Iwan Suwandi di Facebook, dari Bapak Indra Sanusi (sama-sama berasal dari Padang meskipun perbedaan usia yang sangat jauh) yang saya kenal di sebuat event. Di FB, Bapak Iwan juga sounding tulisannya di Kompasiana, dan ikut mengajak saya menulis di Kompasiana. Maka jadilah saya Kompasianer.

Tulisan Bapak Iwan Suwandy beraneka ragam, kebanyakan tentang sejarah dan tokoh-tokoh, terkadang tema itu kurang menarik bagi orang seumuran saya dan orang kebanyakan, tetapi beliau tetap gencar menulis. Setiap hari, minimal 2 hari lah, pasti ada posting dari beliau. Beliau juga aktif mengkampanyekan kepada saya untuk membaca tulisannya, hehehe... gimana ya, sering baca sekilas saja sih.

Menyambut hari kemerdekaan, beliau menelurkan 13  tulisan. Beliau juga memberi advise untuk artikel tentang sosokpahlawan agar memiliki judul yang lebih menarik, dan betapa bahagianya kami saat artikel tersebut berhasil menjadi nominasi.

Yang bersinggungan dengan saya adalah 2 artikel beliau: Kisah Tentang Olivia dan Mengapa Anda Senang Main Games Komputer????? (ya dengan 5 tanda tanya!)

Kolektor barang-barang antik, mantan dokter,dan pensiunan militer ini mempunyai ciri khas dalam setiap tulisannya. Bahasanya sangat sederhana, seperti mendengarkan orang bertutur. Tulisannya kurang akurat --bsa jafi seoperti ini-- teknis dalam pemencetan tombol keyboard. Kedua hal tersebut membuat beliau menjadi unik di mata saya.

Laura Kuncoro dengan Tuturan Menggelitik

Awalnya saya melihat artikel Laura dari wall Bapak Iwan Suwandy, artikel pertama yang saya baca waktu itu adalah: di pojok sebuah mall.

Tulisan Laura berisi, tidak membosankan, dengan pemilihan bahasa yang kreatif. Coba saja lihat: Bahasa Indonesia Malu-Maluin!, Kritikproof, dan Abege cape De! Dari total 12 tulisan yang Mbak Laura kontribusikan, tidak ada satu artikelpun yang sepi. Selain memang asyik buat dikomentari, sebagian besar mungkin adalah dampak dari aktifnya Mbak Laura sebagai Komensiana yang dihargai dengan kunjungan balik.

Terakhir, Ini Agama yang Terbaik!!! adalah suatu jawaban yang bijak tentang pergelutan yang saya alami juga (saya beragama Katolik tetapi menikmati ibadah agama Kristen).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline