Lihat ke Halaman Asli

Alibi: Jembatan Benhil

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewaktu tinggal di kawasan Benhil (Bendungan Hilir), setiap hari Sabtu biasanya saya selalu ke tempat main saya: Plaza Semanggi. Hanya dengan modal jalan kaki santai dari kost, melintasi pasar Benhil, lalu masuk kompleks BRI, naik ke jembatan Benhil (sekaligus jembatan busway), jalan dikit di depan kampus Atma, dan sampai deh. Hanya 10-15 menit berjalan. Janjian sama temen pas weekend, kalau tempatnya: terserah, hehehe... aku langsung deh usulin Plaza Semanggi. [caption id="attachment_241742" align="aligncenter" width="311" caption="Plaza Semanggi"][/caption] Nah, dua kali janjian dengan temen aku yang itu (kami menyebutnya Om Munir karena sewaktu kasus aktifis Munir mencuat dia sedang tersohor sebagai aktifis kampus juga), dua kali juga aku telat. Pada dasarnya sih aku bukan orang yang suka telat, kalaupun telat maksimal 10 menit, karena aku juga ga suka sama orang yang telatan (suka telat). Sebegitu pentingkah dia sampai orang harus menunggu dia membuang waktu 1 jam percuma? Berhubung si Om Munir ini telatan, yah sudah kalau janji jam 10 aku dateng aja jam 11, kalau janji jam 11 aku datang aja jam 12, gitu deh. Eh, ternyata di luar dugaan, dia on-time! Mungkin saking semangatnya mau ditraktir ya (sekitar April atau Mei 2009), padahal aku baru selesai mandi. Akhirnya terpaksa deh berbohong: "lagi otw (on the way), di jembatan Benhil" -- biar dia tenang. Hehehe... padahal tinggal jalan kaki bentar doang dari kost nyampe ke Plaza Semanggi. [caption id="attachment_241743" align="alignleft" width="150" caption="Jembatan (Penyeberangan) Benhil"][/caption] Kejadian kedua, gantian deh si Om Munir yang mau traktir (ceritanya kita gantian traktir atas gaji pertama gitu, tapi ga beneran gaji pertama sih, hahaha... aneh yah, tapi itulah maksudnya). Nah, berhubung nggak enak sama pacar (ya sekarang mantan pacar sih) ntar dikira kencan sama cowok lain, aku ajak room-mate (ya sekarang mantan room-mate sih). Aku udah ready, dan asyik main game. Room-mate aku masih molor. Lagi asyik main kok ditelpon ya, gaswat! dari Om Munir.

"Di mana loe?" --> tanya Om Munir "Eeeeeng... di jembatan Benhil... tunggu bentar ya, nanti bentar lagi gua nyampe..."

Bohong lagi deh. Buru-buru gua bangunin room-mate dan shut down laptop. Lalu secepat kilat kami ngacir ke Plaza Semanggi. Sebelum diprotes oleh pihak-pihak yang terkait, mohon maaf:

  • Jembatan Benhil, maafkan aku menjadikan alibi kalau ditanya "sedang di mana" :D
  • Om Munir, maaf maaf... ga lagi-lagi deh begitu...
  • My room-mate, hihihi... maaf... tenang, kita ga bakal ditimpukin Om Munir kok!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline