Lihat ke Halaman Asli

Pertanyaan-pertanyaan yang Harus Dijawab Teman Ahok atau Pasrah Dilibas Gerakan Asal Bukan Ahok

Diperbarui: 4 Februari 2016   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang Pilgub DKI 2017, Ahok selalu diunggulkan popularitasnya. Dan Ahok bisa dikatakan telah mengantongi tiket melalui jalur independen yang diperjuangkan “Teman Ahok”. Ibarat mau berperang Ahok telah mempunyai senjata akan tetapi belum ada peluru dan pasukannya. Sementara, Ahok mempunyai kekurangan dan kelemahan. Kekurangan Ahok bukan seorang yang kaya raya. Kelemahan Ahok sebagai cagub selain faktor primordial, Ahok terlalu banyak musuh yang menyimpan dendam kesumat. Hal ini jelas akan menambah energi dan semangat Gerakan Asal Bukan Ahok mendukung siapapun yang menjadi lawan Ahok.

Pilgub 2012, dengan dukungan Prabowo Subiyanto yang pada saat itu sedang berada di puncak popularitasnya, perolehan Jokowi-Ahok 54% vs Foke-Nara 46%, hanya selisih sekitar 360rb suara. Dan kini Ahok Sendiri tanpa Jokowi menghadapi pertempuran balas dendam.

Dana kampanye Jokowi-Ahok menurut pengakuan Prabowo sebesar 60 milyar semua ditanggung Gerindra. Dan menurut pengakuan Hasjim Djoyohadikusumo 90% dari kocek pribadinya. Hasil audit biaya kampanye Jokowi-Ahok putaran pertama kurang lebih 16 milyar dan putaran ke dua sebesar 11 milyar.

Ahok bersih, tidak pernah memanfaatkan jabatannya menumpuk dana untuk persiapan Pilgub 2017. Sedangkan Ahok bukanlah orang kaya raya. Sebagai acuan menggunakan dana kampanye di Pilgub 2012 sebesar 27 milyar, di 2017 mungkin bisa dua kali lipat bahkan lebih. Untuk Persiapan Pilgub 2017, banyak pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab Teman Ahok.

Dari mana sumber dana kampanye? Siapa saja yang akan menjadi donatur? Bisakah Ahok meniru langkah Jokowi-JK di Pilpres membuka rekening penggalangan dana? Bagaimana Ahok tanpa Jokowi? Bagaimana Ahok tanpa dukungan parpol? Jika hanya mengandalkan Teman Ahok, seberapa besar pasukan dan jaringannya? Sudahkah jaringan itu sampai ke Tingkat RT danTPS? Siapa yang akan menjadi saksi di 15.000 TPS? Seberapa kuat energi dan gizi “Teman Ahok” untuk menggalang suara?

Gerakan Asal Bukan Ahok pasti all out mendukung Lawan Ahok. Dan akan menyediakan dana unlimited yang penting Ahok tidak terpilih. Hal ini, menjadikan perjuangan untuk memenangkan Ahok menjadi PR yang sangat berat. Ahok memerlukan lebih banyak dukungan. Baik dukungan dana maupun pasukan untuk tim sukses.

Jika Teman Ahok bisa menjawab semua pertanyaan diatas, no problem. Akan tetapi jika peran Teman Ahok hanya sebatas mengupayakan tiket agar Ahok bisa maju menjadi kontestan dan hanya membantu sosialisasi dengan kampanye simpatik. Ahok akan kalah telak, kecuali ada mukjizat dan Tuhan berkehendak lain.

Melihat realita yang ada, dukungan Parpol realistis untuk dipertimbangkan. Seperti halnya Jokowi-JK, antara relawan dan parpol pendukung berbagi peran. Peran parpol dengan jaringannya minimal bisa menjadi tenaga saksi-saksi di 15.000 TPS, kelurahan, kecamatan. Dengan konsesi Parpol mendapatkan manfaat hasil kinerja Ahok sebagai bahan kampanye di Pileg 2019.

Bagaimana TEMAN AHOK, siapkah all out bertempur ? …. ^_^

 

foto : detik.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline