Lihat ke Halaman Asli

Head to Head Teman Ahok vs Lawan Ahok

Diperbarui: 2 Februari 2016   02:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang Pilgub DKI 2017, bukan saja Partai Politik yang sibuk mencari jago. Selain pengamat,  para kompasianer pun tak kalah serunya mengunggulkan dan memunculkan jago-jagonya. Stok pemimpin-pemimpin yang menonjol belakangan ini pun bersliweran digadang-gadang, di dorong-dorong menjadi kandidat Calon Gubernur DKI.

Teman Ahok, relawan yang mengumpulkan KTP untuk mengusung Ahok menjadi Cagub 2017 melalui jalur independen telah berhasil mencapai target minimum yang disyaratkan KPU. Statemen Ahok jelas, apresiasi terhadap perjuangan tak kenal lelah Teman Ahok, Ahok dipastikan akan maju melalui jalur independen.

Partai-partaipun tak ingin kehilangan momentum. Bagi partai yang tidak mempunyai masalah dengan Ahok, lebih realistis akan meniru langkah Megawati di Pilpres 2014. Fenomena Partai numpang beken figur akan berulang di Pilgub DKI 2017. Bagaimanapun kinerja Ahok bisa menjadi bahan jualan kampanye di Pileg 2019. Melihat kemesraan dan antusiasme kader-kader PDIP, Cak Djarot berpeluang besar akan mendampingi Koh Ahok.

Bagi partai-partai yang mempunyai masalah dengan Ahok terutama Gerindra dan PKS, pasti akan mati-matian menjadi bukan teman Ahok. Gerindra mempunyai dendam kesumat merasa di khianati. Bahkan sampai mengeluarkan fatwa haram  memilih Ahok. Masalah PKS dengan Ahok masalah ideologi. Sebenarnya elit-elit PDIP DPD DKI juga tidak suka Ahok, tapi mereka takut dengan Ketua Umumnya. Bagaimanapun Ahok adalah kesayangan Megawati.

Head to head Ahok vs lawan Ahok akan sangat seru dan keras seperti Pilpres 2014. Gerindra & PKS reunian, bernostalgia. Mereka akan all out dan besar kemungkinan menggunakan cara-cara yang mirip di Pilpres 2014. Akan muncul lagi tabloid yang terbit 5 tahun sekali. Obor Rakyat yang berubah wujud untuk mendegradasi popularitas & elektabilitas Koh Ahok. Full Restricted Content: SARA, Korupsi RS Sumber Waras, dll.

Pilgub DKI 2017 melawan Ahok, tokoh/figur menjadi tidak begitu penting. Yang akan diutamakan Lawan Ahok adalah strategi  perang yang jitu untuk memenangkan pertarungan. Meminjam istilah Simbah Amin Rais, Perang Badar.

ATTENTION!!! buat Teman Ahok. Buat jaringan relawan hingga tingkat RT, jalin kerjasama erat dengan aparat. Lawan Ahok, bakal tidak main-main. Mereka tidak segan-segan menghalalkan segala cara untuk menang. Bukan tidak mungkin "pendukung" Lawan Ahok akan menggunakan jasa preman bayaran yang akan melakukan tindakan intimidasi dan represif.

Yang pasti akan bergabung bersama Lawan Ahok  adalah penumpang-penumpang gelap, antara lain: preman pemilik lapak PKL liar, preman-preman yang menguasai tanah negara yang disewa-sewakan, penghuni bantaran sungai yang kecewa digusur, pengusaha-pengusaha hitam pemilik tempat hiburan yang disitu terdapat peredaran narkoba, pengusaha-pengusaha yang tempat usahanya dirobohkan karena menyalahi aturan IMB maupun Perda RTRW, oknum pejabat pemprov DKI yang distafkan, oknum pejabat yang merasa rejeki haramnya menjadi hilang, oknum-oknum anggota DPRD yang sakit hati nggak bisa bermain alokasi anggaran, penganut-penganut faham yang tidak bisa menerima perbedaan.

Sudah itu dulu…WASPADALAH!!!  ^_^

 

foto: koleksi pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline