*sebelumnya saya minta maaf apabila selama membaca tulisan saya ini ada hal-hal yang kurang berkenan, terlebih untuk keluarga atau kerabat dari Alm. Adesagi* Lama tak menuliskannya. Tapi bukan berarti saya melupakannya. Bagaimana bisa lupa kalau sepanjang lebih dari 1 semester saya berkutat dengan dunia homoseksual
. Ya, saya kuliah jurusan komunikasi, tapi kenapa saya tertarik bikin skripsi tentang homoseksual? *baik itu lesbian dan gay* Bisa jadi karena saya banyak bergaul dengan mereka dan juga saya mendapat pencerahan dari dia-yang-pernah-bekerja-di-PKBI itu. Intinya seperti yang sudah-sudah saya sampaikan di beberapa artikel saya. Searching saja kata “homoseksual” di dalam blog ini Anda akan menemukan beberapa artikel menyangkut mereka. Mereka juga manusia, dan mereka punya hak untuk hidup. Sama seperti kita yang *ngakunya* heteroseksual. Tak dipungkiri juga, masih banyak kok yang HOMOPHOBIA. Lagi-lagi, saya tak bisa menyalahkan. Apalagi Anda pria muscle, macho, six pack, kulit mulus, bersih. Ah…Anda termasuk tipe pria idaman wanita *dan juga gay* pastinya
Ah, tapi saya tidak akan bercerita tentang itu (lagi). Anda bisa baca dari arsip saya. Ingat, kata kuncinya Homoseksual ya
) *halah dipertegas*. Dan Anda akan tau bagaimana sikap saya mengenai mereka.
Awal tahun 2012 ini , dunia gay dihebohkan dengan kematian pasangan gay asal Bandung yang ternyata adalah seorang designer muda dan berbakat. Namanya Adesagi. Diduga penyebab kematiannya adalah karena keracunan gas karbonmonoksida. Orang awam-pun akan dengan cepat dan mudah menduga mereka adalah pasangan gay. Hyaaiyalah, bagaimana tidak ?? kalo headline berita dan narator berita di tv menyebutkan dua pria telanjang meninggal bersama di kamar mandi.??? Sontak berita ini menghebohkan dunia perhomoan. Termasuk saya. Semua pasti mengira-ngira. Itu pada ngapain ya di kamar mandi berdua? Hyaa ngapain coba dikamar mandi berdua? Dikira main pingpong apa di kamar mandi? Engga kan ya? Apalagi di berita juga dikatakan telah ditemukan kondom bekas pakai. Apa iya mereka bikin kerajinan tangan pake kondom bekas pakai di kamar mandi? ya ngga kan ya? Jadi singkatnya berawal dari #blogwalking kesana-kemari. Akhirnya tertambat sudah aku pada sebuah blog milik FA. Penulis buku Macho Man Ngomong Cong*percaya deh, kalo kamu HOMOPHOBIA mending gak usah buka deh, heheh daripada makan ati* Dari sana saya nemu fakta yang ternyata juga sudah dibahas sama temen-temen di Gay Forum Indonesia bahwa selain ditemukan kondom , di kamar mandi itu juga ditemukan viagra + inex + poppers. Udah pada taulah apa itu Viagra. Inex? apalagi…tau lah ya? *jaman waktu inex lagi happeningnya, jadi inget mas Guruh Soekarnoputra sempet bikin lagu ..hmm, apa ya kok mendadak lupa..oooh, iya judulnya ANTI XTC *hehehe* . Lalu apa itu POPPERS? Kalo suka mancing, taunya poppers itu alat buat mancing. Bukaaan!! Kalo di dunia gay, poppers itu sejenis party drug. Obat yang biasa dipakai pasangan gay untuk berhubungan sex.
Kandungan dari Poppres sendiri adalah amyl nitrate atau butil nitrate, di kalangan Gay sering dikenal dengan rash atau snappers. Poppers biasanya dijual dalam botol kecil dan biasanya digunakan dengan dihirup melalui hidung. Efek yang ditimbulkan adalah terjadi pelebaran pembuluh darah dan relaksasi daerah otot spingter anus. Trus apa sig fungsinya untuk mereka?? Ini informasi yang saya kutip dari sini
Pada saat berhubungan sex biasanya bila menggunakan poppers pada beberapa orang akan terganggu ereksinya sehinggga tidak maksimal seperti pada saat tidak menggunakan poppers. Pada saat seperti inilah bila orang yang dalam keadaan horny berat akan cenderung untuk menjadi bottom agar tersalurkan nafsunya. Pada kasus seperti ini bottom yang menggunakan poppers, sphingters didaerah anus akan menjadai relaks maka walaupun baru pertama kali menjadi bottom akan menjadi nyaman dan tidak terlalu nyeri. Permasalahan timbul karena pada saat bersamaan terjadi pelebaran pembuluh darah didaerah sekitar anus dan rektum sehingga akan mudah terjadi perdarahan dan tertularnya penyakit menular seksual dan HIV AIDS. Selama berhubungan sex, para pengguna poppers akan terjadi perubahan yang terjadi di dalam tubuh. Tekanan darah akan menurun, nadi meningkat dan terjadi peningkatan sirkulasi darah dalam tubuh. Hal ini akan meningkatkan resiko seseorang untuk terserang penyakit jantung. Adalah tindakan yang sangat berbahaya mencampur penggunakan poppers dengan alkohol dan viagra karena resiko untuk serangan jantung akan lebih tinggi. Jangan pernah sekali kali mencampurkan viagra dengan poppers , akibatnya bisa meninggal. Pada saat menggunakan poppers akan mengganggu kesadaran dan penilaian kita terhadap resiko tertular penyakit menular seksual, kita menjadi tidak terlalu sadar tentang sudah atau belum menggunakan kondom saat berhubungan sex. Pemakaian poppers , alkohol atau ekstasi akan memberikan efek hubungan seksual yang lebih lama sehingga resiko tertular penyakit menular seksual dan HIV AIDS meningkat.
Jadi ternyata, Poppers ini menjadi sangat familiar dikalangan para gay. Ah, kenapa harus Poppers dan Inex? dicampur Alkohol lagi???!! Pasti mematikan. Ini sekedar contoh saja. Kebetulan yang saya angkat adalah berita yang baru saja terjadi di awal tahun ini. Tapi kemudian saya jadi inget. Obrolan saya dengan seorang teman. Yang menanyakan soal film porno. Langsung saja saya narsis, nyodorin link postingan soal #Tulkiyem dan Film Porno. Bagaimanapun mereka ingin menjadi orang yang menyenangkan pasangannya. Ingin memuaskan pasangannya. Ingin tampil prima dan jantan untuk pasangannya sebaliknya ingin tampil seseksi mungkin demi pasangannya. Sampai rela minum ini dan itu , konon jamu ini dan itu bisa menguatkan. Bisa memperlama. Atau terapi ini dan itu. Karena konon terapi ini dan itu bisa memperpanjang, memperbesar. Atau ke salon ini dan itu untuk memper”keset”, membuatnya seperti perawan lagi, menjadikannya wangi, licin dan….ah, macam-macam. Karena sebenernya yang dibutuhkan itu bukan gimana variasi gayamu, atau seberapa hebat kamu di ranjang *atau kamar mandi #eh* tapi bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan pasangan kita. Apalagi cowok nih, harus pinter-pinter bagaimana memperlakukan cewek like a queen even di ranjang. ya kan? Jadi, sebenernya mau nulis apa ya? kok malah bingung sendiri..hahaha Ah, ya intinya sih tak perlu lah obat macam-macam. Kalo toh dirasakan mengalami gangguan, sedianya hubungi dokter atau konselor seks terdekat. Ya? *tulisan ini juga saya posting di blog pribadi saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H