Dalam diam Aku terus merenung
Lebih tepatnya mengingat
Sedari semalam
Yang ada hanya senyummu
Senyum yang dulu menguatkan ku (mungkin sampai sampai sekarang)
Sayang... Senyummu langsung hilang begitu kuingat dirinya,
Dirinya yang katamu hanya teman biasa.
Sudah sudah... Aku harus hentikan renungan ini. Masih jam kerja.
Masakkan aku harus korupsi jam kerjaku sendiri, hanya karna mu.
Lelaki ku yang mungkin sudah tidak menganggap aku perempuanmu lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H