Aku terbangun di pagi pertama Agustus saat ayam jago masih betah menghangatkan kepalanya di balik ketiaknya. Dua hari di ujung Juli pikiranku tak beraturan membuat hati sedikit meragu. Ada yang ingin dijumpai tapi tak tahu kepada siapa hasratnya bersua.
03.00 – angka yang terpampang di layar gawai. Tak bisa segera tidur kembali, jemari perlahan menyusuri linimasa dan menemukan kabar yang membuat ujung mata memanas dan basah. Kabar itu diberi penanda pk 23.19 dan baru terbaca sekitar tiga jam kemudian.
Ibu … terlalu cepat pergimu
belum sempat kita meneruskan bincang
akan hasrat tuk berjalan bersama ke Benteng Inong Balee
engkau pergi dalam diam
membuat pagiku meleleh
Ibu Laksamana Muda TNI (Purn) Christina Maria Rantetana, SKM, MPH, engkau telah mengakhiri perjuanganmu di dunia pada Minggu, 31 Juli 2016 pk 21.45 di RS AL Mintohardjo, Jakarta Pusat. Perempuan yang telah banyak mengukir prestasi sepanjang pendidikan dan karier di TNI Angkatan Laut (AL). Perempuan Indonesia pertama yang mendapat tanda kepangkatan jenderal bintang dua di jajaran AL, penerus semangat Laksamana Malahayati, Panglima Inong Balee yang berjaya 5 (lima) abad yang lalu. Kusebut engkau geunerasi Keumala, perempuan kedua di nusantara ini yang menyandang gelar laksamana.
Hingga di jelang napas terakhirmu, engkau tak ingin membuat orang-orang yang mengasihimu; mengkhawatirkanmu. Kau menutup harimu dengan senyum. Senyum yang selalu menyejukkan, senyum yang akan selalu dikenang setiap hati yang tersentuh ketulusanmu. Engkau yang selalu ramah, tak ingin menonjolkan diri bahkan saat masih menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan; kita berbincang dengan riang dan tanpa sekat di kedai makan yang sederhana.
obrolan kita belumlah selesai
tanpa sedikit pun mengeluh
bergegas engkau beranjak
waktumu telah usai
Selamat jalan Ibu Jenderal
Selamat melangkah ke keabadian Generasi Keumala
Sampaikan salam hormatku pada IBU Panglima
bila berkesempatan untuk bersua di sana
terima kasih telah berbagi energi,
semoga energiku cukup kuat untuk terus melangkah
Setelah pelepasan jenazah oleh AL pada Rabu (03/08/2016) petang di rumah duka yang dilanjutkan dengan ibadah tutup peti di Gereja Paroki St. Albertus Harapan Indah, Bekasi; pagi tadi, jenazah perempuan Toraja ini diterbangkan ke Makassar untuk dikebumikan oleh keluarga di Tana Toraja. Selamat jalan Ibu, saleum [oli3ve].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H