Lihat ke Halaman Asli

Olive Bendon

TERVERIFIKASI

Travel Blogger

Terhipnotis Indahnya Pantai Barat Aceh

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lhoknga aceh

Rintik hujan masih nyaring terdengar saat pagi mulai menyapa Kutaraja (=Banda Aceh). Sempat ragu beranjak dari peraduan andai tak mengingat pagi ini hendak menyusuri kawasan pantai barat Aceh. Meski niat awal pulang ke Aceh kali ini adalah (kembali) menyusuri jejak sejarah yang tertinggal di sekitar Kutaraja hingga pantai timur Aceh; godaan keindahan alam wilayah barat ternyata tak dapat ditepis.

Usai mengganjal perut dengan sarapan yang tersedia di meja makan, kami bergegas meninggalkan penginapan. Karena Kak Linda yang sejak hari pertama setia menemani perjalanan mendadak meriang, hari ini kami berkeliling dengan Avanza veloz andalan pak Adi. Geurutee adalah target utama yang hendak dituju. Kepada pak Adi saya pun membeberkan detail agenda perjalanan sehari penuh yang telah dipersiapkan. Setelah berunding dan memperhitungkan waktu yang akan terpakai di perjalanan, kami sepakat untuk mengawali langkah dari Lampisang.

[caption id="attachment_6099" align="aligncenter" width="486" caption="Pemandanganan di Lhoknga (dok. koleksi pribadi)"] [/caption]

Hujan yang sempat reda kembali menderas saat kendaraan memasuki pelataran rumah Cut Nyak Dhien di Lampisang. Duuuh, kalau seharian cuaca tak bersahabat mau melihat apa di Geurutee? Pak Adi dengan yakin mengatakan cuaca di Geurutee menjelang tengah hari pasti lebih bersahabat meski tak bisa dipastikan cerah melihat langit Aceh yang sedang diliputi kabut.

Puas bermain di rumah Lampisang, perjalanan dilanjutkan ke barat menyusuri jalan raya Banda Aceh – Calang, menyusuri wilayah yang dulu rusak parah ketika dilanda tsunami Desember 2004. Melintasi jalan yang lebar dengan pemandangan kiri kanan yang menakjubkan serasa tak sedang di Nangroe. Melihat ke kiri deretan perbukitan dan sawah, lalu memandang ke kanan jalur pantai memanjang nan elok yang sayang untuk dilewatkan.

[caption id="attachment_6109" align="aligncenter" width="486" caption="Pemandangan lain di kawasan hutan lindung sepanjang jalan raya Banda Aceh - Calang (dok. koleksi pribadi)"]

raya banda aceh calang

[/caption]

Menjelang Calang, pak Adi menawarkan untuk mampir ke Air Terjun Seuhom. Meski tak ada di dalam itinerary, tawarannya kami terima dengan senang hati; toh destinasinya tak melenceng jauh dari jalur yang  kami lalui.

[caption id="attachment_6112" align="aligncenter" width="486" caption="Adeeeeeeem, membelah bukit ... melihat jalan yang mulus dan pemandangan yang begini berasa nonton film western ya ;) (dok. koleksi pribadi)"]

calang aceh

[/caption] [caption id="attachment_6104" align="aligncenter" width="486" caption="Keluar dari perut bumi bertemu pantai nan elok (dok. koleksi pribadi)"]

Calang Aceh

[/caption]

Dari Seuhom perjalanan berlanjut hingga sampai di Geurute disambut langit yang diselimuti awan tebal. Tak lama hujan rintik-rintik turun disertai kabut. Kami memilih duduk menikmati pemandangan berkabut ditemani segelas khupi itam panas di salah satu kedai di bibir jalan. Hidup itu indah ketika kita bisa mensyukuri setiap nikmatnya.

[caption id="attachment_6106" align="aligncenter" width="486" caption="Nikmatnya khupi di puncak Geurutee (dok. koleksi pribadi)"]

geurutee aceh

[/caption] [caption id="attachment_6107" align="aligncenter" width="486" caption="Geurutee diselimuti awan tebal dan rintik hujan (dok. koleksi pribadi)"]

geurutee aceh

[/caption] [caption id="attachment_6108" align="aligncenter" width="486" caption="Kedai tempat menikmati pemandangan di Puncak Geurutee dan si Avanza Veloz yang nangkring di pinggir jalan (dok. koleksi pribadi)"]

avanza veloz

[/caption]

Sebenarnya masih ada destinasi yang menggiurkan yaitu ke Lamno serta beberapa tempat bersejarah di sepangjang jalur barat, namun waktu membatasi gerak.  Dalam hati pun berjanji bila berkesempatan mudik lagi pasti dijadwalkan susur pantai barat hingga ke Lamno. Kala rintik hujan mulai senyap, kami bergegas turun dari Geurute kembali menyusuri jalan raya Calang - Banda Aceh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline