Lihat ke Halaman Asli

Olive Bendon

TERVERIFIKASI

Travel Blogger

Terhipnotis Gerak Rampai Aceh Indonesian Children Youth-Cordana Choir

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13404589352048407398

Pk 19.00 Jumat malam (22/6) dengan diantarkan ojek langganan, saya sampai di lobby Usmar Ismail Hall, Jakarta Selatan. Sempat gelisah tidak akan sampai tepat waktu karena Pak Maman tukang ojek langganan telat 10 menit dari kesepakatan waktu penjemputan. Meski ada tawaran dari rekan kerja untuk 'nebeng sampai Tendean, saya setia menunggu Pak Maman mengingat bagaimana padatnya lalu lintas selepas jam kantor. Setelah bertukar kabar, kami menyibak kemacetan, meliuk diantara antrian kendaraan sembari sesekali melirik pergelangan tangan kiri diselingi obrolan seputar jasa antar mengantar untukmenghalau kesunyian dan gelisah.

Cukup 30 menit dengan kecepatan normal terkadang 'ngebut, lumayan cepat untuk waktu tempuh dari Lebak Bulus menuju Kuningan hingga sampai di kaki jpo Pasar Festival. Saya sengaja minta diturunkan di jpo daripada mengambil arah berputar balik saat melihat antrian kendaraan yang mengarah ke Mampang. Pintu hall belum dibuka, jadi masih ada sedikit waktu untuk antri ke kamar kecil sebelum duduk manis dan merapatkan jaket di deretan VIP menanti penampilan Indonesian Children Youth-Cordana Choir.

[caption id="attachment_196523" align="aligncenter" width="450" caption="Gloria dibawakan dengan apik oleh PSAI-Cordana di Usmar Ismail Hall, Jumat (22/6) lalu (dok. koleksi pribadi)"][/caption]

Bila selama ini saya hanya mendengar cerita hebatnya Paduan Suara Anak Indonesia (PSAI), maka semalam menjadi malam yang istimewa bisa melihat penampilan langsung mereka bernyanyi sambil menari dalam konser bertajuk Indonesian Children Youth-Cordana Choir, Sing and Rejoice. Konser dibuka dengan sambutan dari Aida Swenson pendiri dan konduktor PSAI, dilanjutkan penampilan paduan suara unyu-unyu dengan suara jernih, merdu bak malaikat menggema membawakan lagu Amelia buah karya AT Mahmud. Menurut Aida, penampilan solo yang mendominasi konser semalam memang sengaja untuk menunjukkan performa soloist PSAI. Kaget juga pas lihat buku acara, Tessa keponakan saya menjadi salah satu soloist membawakan I'm a Pilgrim-nya Herbert Johnson.

[caption id="attachment_196527" align="aligncenter" width="450" caption="Unyu-unyu membawakan Amelia dengan suara malaikat yang jernih (dok. koleksi pribadi)"]

1340459242649445593

[/caption] [caption id="attachment_196528" align="aligncenter" width="450" caption="PSAI-Cordana dilengkapi mahkota bulu ayam riang bergerak sambil berdendang (dok. koleksi pribadi)"]

13404593781283244866

[/caption] PSAI didirikan pada tahun 1992 oleh Aida Swenson dengan dukungan sang ayah, Alfred Simanjuntak (92) yang turut hadir pada konser semalam. PSAI-Cordana diakui di Indonesia dan dunia internasional sebagai paduan suara berprestasi yang telah melanglang buana dan meraih berbagai penghargaan di berbagai ajang kompetisi konser dunia. Beberapa diantaranyasebagai salah satu dari 4 International Choirs di Festival Incheon International Choir, Korea 2009, Phoenix Chorale (pemenang Emmy Awards) Amarcord-St Thomas Boys Choir-Jerman, Oreya Choir-Estonia (pemenang Grand Prix) di Marktoberdorf-Musica Sacra International Choir Festival, Jerman 2010, World Showcase Polifollia-Perancis 2010, Festival 500 Newfoundland Canada, Serenade Festival Washington DC & New York Juli 2011.

Prestasi ini membuat PSAI sering diundang sebagai tamu di berbagai konser dunia dimana mereka berkesempatan menjadi duta Indonesia untuk memperkenalkan budaya dan beragam tradisi nusantara. PSAI pernah diundang ke Peringatan Perang Dunia Kedua di Warsawa, Polandia 1999, International Federation of Choral Music-Asia Pacific Choral Symposium, Singapore 2001, Golden Gate Festival di Symphony Hall, San Fransisco 1997 & 2003, menjadi paduan suara tamu di American Choral Directors Association National Convention (ACDA), Miami 2002 & 2007 serta 8th World Symposium Choral Music, Kopenhagen 2008.

Sesuai dengan tujuan pendirian PSAI untuk memberi pendidikan musik kepada anak-anak dan remaja melalui paduan suara; maka PSAI terus mengenalkan, menumbuhkan dan memberikan tambahan ilmu yang mendasar untuk mempertahankan dan menjunjung tinggi kebudayaan serta musik Indonesia yang beraneka ragam dalam diri generasi muda Indonesia lewat gerak tari dan lagu yang dipadu dalam paduan suara. PSAI hadir untuk menunjukkan kepada dunia betapa kayanya kebudayaan Indonesia.

Lagu demi lagu mengalun dengan merdu dibawakan oleh concert choir dan soloist yang tampil bergantian di atas pentas. Tanpa terasa babak pertama telah terlewati setelah lagu Gloria -Paul Basler dibawakan dengan gerakan lincah nan gemulai diiringi pukulan perkusi. Babak kedua dibuka dengan penampilan solo seorang gadis mungil berkacamata Thea Simanjuntak membawakan O Solemio - E. di Capua. Suara bening anak kelas 5 SD ini, membuat bulu kuduk berdiri teringat memori petikan gitar om Francis Goya membawakan lagu tersebut. *aiiih memori daun salam* Penampilannya disusul dengan gaya kenes khas anak-anak dari Baila Shaquanda Fauri membawakan The Spanish Girl (La Spagnola) - Vincenzo Di Chiara. Di sela penampilan PSAI turut menyumbang lagu tampil Boy's Ensemble membawakan dua buah lagu Nella Fantasia dan Si Tu Me Amas.

[caption id="attachment_196529" align="aligncenter" width="450" caption="Pembaca doa membuka Rampai Aceh (dok. koleksi pribadi)"]

13404596161607035366

[/caption] [caption id="attachment_196530" align="aligncenter" width="450" caption="Kreasi Tari Saman berpadu dalam gerak dan lagu Rampai Aceh (dok. koleksi pribadi)"]

13404597591817387441

[/caption] [caption id="attachment_196532" align="aligncenter" width="450" caption="PSAI-Cordana menghipnotis penonton lewat gerak dan lagu hingga penghujung acara (dok. koleksi pribadi)"]

13404599311789045639

[/caption] Dua lagu daerah Toki Tifa dan Rampai Aceh dibawakan oleh PSAI dengan kostum serta tarian daerah yang memukau penonton. Saat mendendangkan Toki Tifa, PSAI-Cordana mengenakan kostum dilengkapi mahkota bulu ayam di atas kepala dan kaki sambil bergerak berirama dengan lincahnya di atas panggung.Menutup konser, PSAI-Cordana menampilkan Rampai Aceh yang diawali dengan pembacaan doa, lalu disusul paduan lagu dan gerak kreasi tari Saman. Tampil dengan balutan busana daerah Aceh, PSAI-Cordana memukau penonton yang memenuhi Usmar Ismail hingga bertepuk sorak saat ada jeda dalam posisi diam di atas pentas sekitar 5 detik. Tiba-tiba sebuah pekikan menggerakkan badan mereka berdiri dengan gemulai dan kembali menari riang. Mereka terus bergerak membawakan lagu yang membuat penonton menahan napas hingga mereka benar-benar berhenti di tengah panggung disambut teriakan kagum dan tepuk sorak penonton yang terhipnotis oleh tarian serta suara mereka. Rampai Aceh menutup konser tahunan, sekaligus pra konser PSAI-Cordana sebelum berangkat ke festival Musica Sacra en San Juan, Argentina 2012 pada bulan Nopember dan kesempatan tampil di Carnegie Hall,New York City USA pada Januari 2013. [oli3ve]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline