Lihat ke Halaman Asli

Olive Bendon

TERVERIFIKASI

Travel Blogger

Anda Stress? Menulislah

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1340017764403460964

Kemarin sore saya menghadiri pertemuan dengan tim kecil untuk persiapan kegiatan 100 Tahun Injil Masuk Toraja yang diadakan di rumah Bpk Jonathan Parapak. Pk 17 lewat kami disambut tuan rumah dengan ramah dan mengajak kami untuk melangkah ke ruang tengah. Berdelapan kami duduk menyebar, berdiskusi dan berbagi ide; membahas rencana kegiatan sembari menikmati suguhan penganan khas dari kampung. Obrolan serius yang berjalan santai karena sesekali diselingi dengan canda, membuat suasana terasa adem dan akrab meski beberapa diantara kami ada yang baru bertemu muka.

[caption id="attachment_195495" align="aligncenter" width="300" caption="sumber gambar http://maineschoolwritingcenters.blogspot.fr/"][/caption]

Kaget juga saat dihubungi oleh seorang kawan minggu lalu dan diminta bergabung dalam tim ini. Namun panggilan jiwa membuat saya mengiyakan tawaran tersebut dengan pertimbangan ini kesempatan yang baik bagi saya ikut menyumbang tenaga dan pikiran untuk kampung halaman. Tugasnya tak tanggung-tanggung diberi kepercayaan untuk menjadi salah satu editor yang akan menyeleksi setiap artikel dan berita kegiatan yang akan berlangsung selama setahun ke depan sebelum ditampilkan di website. Dan semua itu bermula dari kegiatan tulis menulis yang saya tekuni selama setahun belakangan di Kompasiana. Ini bukanlah tawaran pertama, karena sebelumnya saya juga diberi kesempatan untuk menyumbang tulisan (sampai akhirnya diberi akses untuk menayangkan tulisan sendiri) di salah satu blog tentang kampung halaman.

Saat jeda, tiba-tiba kawan saya ’nyeletuk dan menambahkan informasi tempat kerja masing-masing orang yang hadir. Ketika giliran saya, ditambahin pula dengan embel-embel suka menulis yang menjadi alasan utama kenapa saya ditarik ke tim. *wink-wink* Mendengar penjelasan tersebut, pak Parapak pun bertanya dengan rasa penasaran,”Kamu masih punya waktu untuk menulis?? Setahu saya kerja di situ lumayan padat lho.”

Kalau mengikuti ritme dan rutinitas kerja, memang benar kerjaan tak akan ada habisnya mengalir sepanjang hari. Tapi apakah kita hanya terpaku pada pekerjaan tersebut? Menulis bagi saya menjadi salah satu sarana untuk melepas stress disela-sela padatnya waktu kerja. Melarikan diri sejenak dengan menumpahkan isi kepala di atas sehelai kertas atau mencurahkannya di layar monitor cukup membantu untuk kembali menyegarkan otak. Jangan kaget bila melihat buku catatan saya selain berisi catatan kecil dari meeting, tugas yang hendak dikerjakan hingga oretan-oretan bahan tulisan yang sering muncul mendadak di kepala. Yakin tulisan bisa melepas stress? Coba aja! Seperti ungkapan bijak berikut:

Jangan takut mencoba hal baru dalam hidupmu. Jika kamu berhasil, kamu akan bahagia. Jika tidak, kamu akan lebih bijaksana.

Pk 20.00 kami pun pamit setelah menikmati suguhan makan malam sederhana (meminjam istilah pak Parapak dan ibu Anne) yang sungguh nikmat dan sehat karena menunya didominasi sayuran kesukaan saya dengan dessert banana split hehehe. Di depan pintu pak Parapak dan ibu  menyalami dan melepas kami dengan ucapan,"saya suka anak-anak muda yang kreatif dan bersemangat." Sepanjang jalan pulang, pertanyaan itu pun kembali bermain di kepala,”Masih punya waktu menulis?” [oli3ve]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline