Lihat ke Halaman Asli

Olive Bendon

TERVERIFIKASI

Travel Blogger

"Pak Moer - Poppy: the Untold Story"

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13316370181162059770

[caption id="attachment_176224" align="alignleft" width="480" caption="Pak Moer - Poppy the Untold Story (dok. koleksi pribadi)"][/caption] Minggu siang (11/03/2012) saat berjalan-jalan di salah satu toko buku, mata saya terantuk pada sebuah buku yang dipajang di deretan buku baru. Buku itu ditulis oleh Derek Manangka seorang wartawan senior, namun yang menarik perhatian adalah judul dan terutama gambar sampulnya Moerdiono dan Poppy Dharsono yang posisi duduknya berjauhan. Setelah mencari beberapa informasi ternyata buku ini baru diluncurkan di Gedung Dewan Pers Jakarta pada hari yang sama saya melihatnya. Pantas plastiknya masih rapat semua sehingga saya tak bisa mengintip isinya.

Kedekatan Moerdiono dan Poppy marak dibicarakan publik karena ditengarai ada hubungannya dengan pengajuan cerai dengan istrinya Maryati. Ketika itu Poppy selalu mengelak dan mengatakan mereka sebatas sahabat baik, seperti yang juga dituliskan dalam buku biografinya   yang diluncurkan pada 2008 (pernah ditulis mbak Linda Jalil di sini). Hingga suatu waktu tercetus juga klarifikasi dari mulut Poppy pada 14 Oktober 1998 dirinya melakukan ijab kabul dengan Moerdiono dihadapan keluarganya seperti yang diberitakan di sini. Moerdiono meninggal di Singaporepada Jumat (07/10/2011) setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang lama dideritanya.

Poppy memang berbeda dengan Machica Mochtar yang juga pernah menikah siri dengan Moerdiono pada 20 Desember 1993. Machica lega setelah gugatannya dikabulkan MK mengenai status anaknya Muhammad Iqbal Ramadhan hingga diakui negara sebagai anak Moerdiono. Sepertinya ada sesuatu dalam diri seorang Poppy Dharsono yang membuatnya ingin menguak hal yang tadinya berusaha ditutupi dengan rapat. Entahlah, dari kacamata awam yang waktu kecil diam-diam mengagumi Moerdiono karena gaya bicaranya yang bikin gregetan saking kebanyakan ”eeeemmmmm...bapak presiden..eeemmmm..” dan Poppy Dharsono; saya menangkap sebagai sesuatu yang berhubungan dengan mental dan psikologis? Terlebih ketika mendapati ungkapan terima kasih ukuran jumbo di lembaran Kompas beberapa hari setelah ibu Maryati dan anak-anaknya memasang dengan ukuran sedang di harian yang sama. Rekan saya sampai mengomentari,”lhaaaa, piye toh katanya gak ada apa-apa? Koq kelihatannya pengen menyaingi yang kemarin sudah masang?”

Jika menurut penulisnya buku ini berisi kisah kehidupan Moerdiono mantan Menteri Sekertaris Negara era Soeharto dalam posisinya sebagai negawaran dan sebagai menteri, kenapa judulnya Pak Moer – Poppy the Untold Story ? [oli3ve]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline