Lihat ke Halaman Asli

Olive Bendon

TERVERIFIKASI

Travel Blogger

Gempita di Luar Gelora Bung Karno

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perpanjangan waktu babak kedua final sepak bola SEA Games ke-26 malam ini (21/11) antara tuan rumah Indonesia berhadapan dengan Malaysia masih berlangsung dengan kedudukan sementara 1-1. Walau bukan penggila bola, begitu sampai di rumah saluran TVRI yang sehari-hari tak pernah dilirik kali ini disetel sebagai satu-satunya saluran yang cukup jernih menyiarkan siaran langsung dari stadion Gelora Bung Karno (GBK). Pk 18.30 tadi saat beranjak dari kantor beberapa rekan memberikan informasi untuk menghindari daerah Senayan karena macet. Tapi apa boleh buat, karena setelah menunggu 30 menit kopaja yang biasanya saya tumpangi tak kunjung lewat, saya naik patas AC-16 jurusan Lebak Bulus-Rawamangun yang berhenti di depan pemberhentian bis.

Perjalanan cukup mulus walau dari Lebak Bulus hujan masih senang mencandai malam dengan rintiknya yang sesekali menetes membasahi kaca bis. Berbeda dengan arah sebaliknya, sepanjang arteri Pondok Indah kendaraan yang menuju Lebak Bulus padat merayap. Menjelang pertigaan ke Senayan terlihat arus lalu lintas tersendat, sopir bis cukup jeli untuk segera memutar haluan mencari jalan alternatif menuju Sudirman. Pak Polisi yang bertugas di pertigaan tidak melarang malah membantu menyetop kendaraan memberikan kesempatan kepada si bis yang berbadan besar untuk memutar arah.

Beberapa hal menarik yang saya temui sepanjang perjalanan menuju Sudirman dari Al-Azhar selama pertandingan final berlangsung di GBK :

Jalanan Sepi

Takut terjebak macet karena ada pertandingan bola di GBK banyak kendaraan yang menghindari daerah Senayan. Sejak adanya pekerjaan galian saluran air yang belum selesai hingga sekarang, pada jam pulang kantor dari depan Panin Bank hingga Semanggi selalu macet. Tapi malam ini lancar jaya karena sangat sepi, bahkan arus kendaraan menuju Blok M yang biasanya tersendat-sendat cukup lancar. Macetnya ternyata berpindah ke Pejompongan hingga fly over Slipi yang padat dan tersendat. Menghindari macet, malah terjebak macet begitu kata seorang kawan yang lewat di sana.

Pedestrian Berubah Fungsi Jadi Lahan Parkir Motor

Pedestrian dari depan gedung Panin hingga Dinas Pendidikan dijadikan tempat parkir motor, yang diberi pembatas tali raphia dan digantungi tulisan "Parkir Motor GBK". Karena jalannya dialihfungsikan menjadi lahan parkir motor, pejalan kaki kembali tersingkir dan harus berjalan di jalan raya.

Pangkalan Ojek Sepi

Turun dari bis, saya tidak menemukan si Udin tukang ojek langganan yang selalu setia menunggu di dekat tangga penyeberangan. Sisi pedestrian di bawah jembatan penyeberangan orang (jpo) Bendungan Hilir yang biasanya penuh canda tawa tukang ojek sepi. Hanya nampak 5 (lima) tukang ojek mengejar bis yang berhenti tapi tak satu yang mukanya saya kenali.

Penjual Makanan Sepi Pengunjung

Tukang sate padang yang buka tenda di depan pasar Bendungan Hilir malam ini sepi, tak ada satu pun kendaraan yang parkir di depan jejeran gerobak sate Padang. Petugas parkir yang biasanya sibuk memberi aba-aba kepada pengendara untuk memarkir ikut membisu.

Nobar di Warung Rokok dan Warteg

Suasana berbeda saat melewati warung rokok yang berada di depan sebuah percetakan, orang-orang bergerombol mengelilingi televisi 14" yang menyiarkan pertandingan sepak bola. Demikian juga di warung bakso dari luar tampak pengunjungnya mendongak ke layar televisi yang dipasang menggantung di dinding. Suara sorak-sorai mereka terdengar sayup-sayup berlomba dengan mesin bemo yang berisik. Turun dari bemo, saya berjalan menghampiri sekumpulan orang yang menonton di depan layar besar di warung nasi dekat rumah. Ada yang berdiri,sebagian duduk berjejer rapi di bangku kayu dan bangku-bangku plastik yang ditempatkan di tengah jalan. Tiba-tiba, tanpa dikomando serentak mereka berdiri dan berteriak "Goooooooooooooooooooollll"

[caption id="attachment_150773" align="aligncenter" width="550" caption="nobar final sepak bola SEA Games di depan warted (dok. koleksi pribadi)"][/caption] Pantas saja jalanan sepi, semua orang lagi asik di depan televisi memandang bola yang menggelinding ke kiri dan kanan mengikuti ke arah mana dia ditendang. Sorak-sorai pun tak kalah meriahnya dari ruangan tengah, tiga orang perempuan mengeluarkan pekikan pemberi semangat tak mau kalah dengan mereka yang ada di GBK. Go Indonesia![oli3ve]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline