Lihat ke Halaman Asli

Olive Bendon

TERVERIFIKASI

Travel Blogger

Djenar Maesa Ayu Galang Dana untuk Nay

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1422424370889470487

Setelah sukses memerankan tokoh Nayla dalam Monolog Tiga Perempuan pada Oktober 2014 lalu, Sha Ine Febriyanti kembali didaulat untuk memerankan tokoh Nay dalam film Nay. Sha Ine Febriyanti yang selama 15 tahun vacuum berakting di depan kamera; dipercaya untuk menjadi pemeran utama dan satu-satunya pemain dalam film yang akan digarap secara monolog tersebut. Ia akan didampingi pemain lain yang turut mendukung film Nay sebagai pengisi suara adalah Niniek L. Karim, Joko Anwar dan Farishad Latjuba.

Sekilas tentang Nayla. Nay (Nayla Kinar), adalah seorang perempuan yang mengalami kompleksitas kehidupan sebagai anak yang menjadi korban keegoisan manusia dewasa. Kedua orang tuanya berpisah saat usianya masih balita. Nayla dibesarkan oleh ibunya, dididik dengan sangat keras hingga ia kehilangan figur Ayah maupun Ibu. Lika liku, pahit getir hidup melawan penolakan dari keluarga, lingkungan dan diri sendiri, berjalan demi menemukan jati diri. Jatuh bangun menyusuri perjalanan hidup hingga langkah membawanya menjadi seorang penulis besar.

[caption id="attachment_393683" align="aligncenter" width="450" caption="Film Nay"][/caption]

Adalah Djenar Maesa Ayu, seorang penulis, sutradara dan produser film yang karya-karyanya seputar perempuan (dan organ vitalnya) selalu menuai kontroversi; kepikiran untuk mengangkat Nayla ke dalam sinema monolog. Sutradara Pendatang Baru Terbaik Festival Film Indonesia 2009, sang penulis novel Nayla ini pun menggandeng Ine Febriyanti untuk bermain di film ketiganya, Nay.

Lewat akun twittternya, Djenar mengatakan Nay bukanlah adaptasi dari cerpern ataupun novel. Lalu, bagaimana Djenar mengemas Nayla dalam sinema?

Nay diperhadapkan pada problema kehidupan kala dirinya mengetahui janin yang dikandungnya telah berusia 14 minggu. Berharap akan mendapatkan solusi untuk masalah yang dihadapinya, Nay menelpon Ben sang pacar namun ternyata lelaki tersebut lebih mementingkan ibunya.

Hamil di luar nikah, pacar yang tak jelas tanggung jawabnya, manajer yang mementingkan karir semata dan kesempatan untuk melangkah ke dunia film menjadi lika liku problema kehidupan seorang perempuan. Nay terhempas ke perjalanan masa lalu yang kelam; kehilangan sosok Ayah sekaligus Ibu yang membuatnya kecewa.

Djenar mengakui, Nay bukanlah film yang mudah merangsang naluri pebisnis dengan kepentingan di luar berkesenian. Meski belum ada investor yang meliriknya, semangat tim membuat Djenar dan Rumah Karya Sjuman Film tetap akan menggarap Nay pada 18 Februari sembari mulai melakukan gerakan menggalang dana dari semua pihak yang ingin terlibat dalam pendanaan film ini. Peduli dengan dunia perempuan? Yuk bersama bantu wujudkan film Nay yang rencananya akan tayang pada April 2015 mendatang. Sambil menunggu filmnya, baca-baca deh karyanya Djenar biar nanti nggak kaget, saleum [oli3ve].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline