Lihat ke Halaman Asli

"Menjual" Diri Sendiri

Diperbarui: 8 Juli 2018   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai seorang wanita mandiri dan pekerjaan saya sebagai sales, menuntut saya untuk bisa menjual diri sendiri.

Jangan bersalah sangka menjual diri sendiri disini bukan dalam konten negatif, tetapi saya sebagaimana perempuan yang harus perduli dengan diri sendiri (dicatat : menghargai diri sendiri) karena itu adalah bekal dan senjata saya untuk maju kemedan pertempuran dunia. Hahaha....

Tapi saya berbicara apa adanya sebagai seorang perempuan. Kita harus bisa menjual diri kita sebaik mungkin bukan hanya dari segi penampilan tetapi juga meliputi wawasan dan tentu saja yang terpenting atitude.

Penampilan : sebagai seorang perempuan dan pekerjaan saya seorang sales, saya harus bisa menjaga cara saya berbusana, riasan, tentu saja bentuk tubuh yang ideal. 

Tidaklah pantas rasanya ketika saya bertemu dengan klien dengan sandal jepit atau dengan pupur putih yang masih kelihatan di jidat atau baju yang kelihatan udel yang hitam karena belum dibersihkan bertahun tahun atau kasus yang paling membuat saya dan semua pembaca kompasiana ini adalah bau badan. Ughhhhh...

Saya merasa penilai yang baik untuk diri saya adalah diri saya sendiri, meskipun opini dan masukan teman itu penting, saya harus bisa memperlihatkan pada mereka seperti apa kualitas saya. Jadi berpenampilanlah seperti kamu melihat saingan terberatmu setiap hari.

Wawasan : Seperti yang pernah saya ceritakan di cerita sebelumnya sebagaimana saya dipandang remeh oleh rekan kerja saja (karena saya memiliki penampilan yang menarik jadi mereka berasumsi saya seperti gadis blonde dari negeri sana yang cantik tapi otak udang) saya membekali diri dengan wawasan yang datangnya dari segala macam.

Media di internet seperti kompasiana, atau bacaan aktual, olahraga, politik, bahkan gosip perlu saya jadikan media penghantar yang baik untuk memulai suatu pembicaraan. Bukan pendidikan saja yang saya maksud disini sebagai bahan wawasan saya, tetapi kadang membuka diri untuk cerita baru, hal baru, bahkan orang baru bisa menjadi bahan memperluas wawasan.

Bahkan ketika mereka membicarakan sesuatu hal yang baru dan asing buat saya, buru-buru saya buka mbah google dan mencari tau apa sih yang dibicarakan. Gak perlu tau terlalu dalam semua tapi paling engga bisa terlibat didalamnya dan tidak kelihatan bodoh.

Jadi Pengetahuan adalah jendela dunia. Meskipun mungkin penampilan dan fisik kita kurang mendukung tetapi dengan wawasan kita yang baik siapapun akan menilai kita lebih.

Atittude : Saya punya teman, cantik blasteran pintar dan ramah tapi kalau lagi nonton bioskop kakinya naik ke atas bangku penonton di depan-nya. Waktu itu pacar saya langsung membelakak-kan matanya dan membuang muka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline