Thirty But Seventeen adalah sebuah kisah drama Korea yang unik. Cerita nya yang ringan, masuk akal dan tidak ada tokoh Antagonis dalam cerita ini, membuat para penonton dapat menikmati jalan cerita dengan senang.
Drama ini bercerita tentang seorang anak perempuan berusia 17 tahun yang senang bermain biola, sedang bertanding kejuaraan biola, dan merencanakan untuk bersekolah biola di German, yang tiba-tiba mengalami kecelakaan bus ketika bertemu dengan seorang anak laki-laki yang disukainya di dalam bus.
Ia mengalami koma selama 13 tahun lamanya terbaring di rumah sakit, dan tiba-tiba tersadar ketika usianya sudah 30 tahun, dan sangat banyak tahun yang terlewati tanpa pernah sadar merasakannya.
Kisah ini akan membawa kita pada kejadian Flash Back di masa lalu, dan pembelajaran di masa kini yang dapat menginspirasi kita tentang pesan moral yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Melalui film ini, kita akan diajarkan tentang melepaskan kepahitan di masa lalu. Hanya dengan melepaskan kepahitan dimasa lalu, kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri, kita bisa benar-benar hidup dimasa sekarang, kita bisa bahagia, dan menemukan tujuan hidup kita.
Kepahitan adalah ibarat suatu sangkar burung, dan ada kita di dalamnya. Jadi meskipun usia kita bertambah, tetapi diri kita yang sebenarnya sama sekali tidak bertumbuh.
Jangan pernah lari dari kenyataan yang seharusnya kita lalui, karena hanya dengan melewatinya, waktu jugalah yang akan menghapus dan mengubur semuanya. Pengampunan terhadap diri sendiri adalah cara terbaik untuk membuat diri kita terbebas.
Film ini juga mengajarkan bahwa penyesalan adalah sebuah pembelajaran bagi kita untuk terus maju ke depan, belajar dari mereka, dan terus maju kedepan. Hari esok adalah hari yang baru yang harus diusahakan dan diperjuangan, untuk mendapatkan hasil baru yang optimal.
Sebenarnya kata hati kita selalu berkata apa yang sebenarnya kita inginkan dan membuat kita bahagia, namun sering kali hal tersebut terkalahkan oleh logika dan keinginan pikiran manusia.
Karena itu, kenali hatimu, apa yang benar-benar membuatmu bahagia di masa depan, apa yang benar-benar ingin kamu lakukan hingga masa depan nanti.
Usahakanlah semuanya itu untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain. Semua orang yang kita sayangi akan bahagia ketika melihat kita bahagia, dan pasti kemudian kita juga bisa membahagiakan mereka.