Lihat ke Halaman Asli

Breaking News: Dewan Militer Mesir Gulingkan Morsi

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13728842551806519788

[caption id="attachment_264566" align="alignleft" width="650" caption="Jenderal Abdel Fattah al-Sisi: Press TV"][/caption] Komandan Kepala Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi telah menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada Rabu malam, pukul 21.00, waktu setempat, 03/07/13. Kepala tentara Mesir itu menangguhkan Konstitusi negara dan menunjuk kepala Mahkamah Konstitusi sebagai pemimpin sementara negara itu. Sebelum penggulingan ini terjadi, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel telah mengontak Jenderal Abdel Fattah al-Sissi dua kali dalam seminggu terakhir di tengah meningkatnya kerusuhan di negara itu. Demikian Press TV melaporkan, Rabu, 03/07/13. Kontak antar dua pejabat negara itu dikonfirmasi oleh sekretaris pers Pentagon George Little, kepada wartawan di Gedung Putih meski tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai konten pembicaraan, demikian Associated Press (AP) melaporkan pada hari Rabu, 03/07/13. "Pentagon tidak mengungkapkan adanya kontak pada minggu lalu sampai sekarang, karena situasi tidak kondusif", kata Little. Sementara itu, pada saat yang sama, Amerika Serikat mengatakan, ratusan marinir "respon krisis" yang ditempatkan di Eropa saat ini pada posisi siap diturunkan untuk "mengamankan" Mesir. Sebelumnya, presiden Morsi dalam pidatonya hari ini, Rabu, 03/07/13, dengan tegas menolak memenuhi tuntutan para penentangnya untuk mengundurkan diri. Dalam pidatonya itu, Morsi bertekad akan terus mempertahankan jabatannya sebagai presiden yang terpilih secara demokratis. Morsi bahkan menyatakan siap mengorbankan nyawanya demi mempertahankan legitimasi kekuasaannya. Pada saat yang sama, media Mesir yang terbit hari itu (03/07/13) sudah memprediksi tumbangnya Morsi seiring berakhirnya deadline ultimatum yang diberikan Dewan Militer pada Morsi. Surat kabar milik pemerintah, al-Ahram, menulis artikel dihalaman depan dengan judul besar, "Today: Ouster or Resignation," demikian kantor berita AFP, melaporkan, Rabu, 03/07/13. Sementara harian independen Al-Watan dalam headline menulis, "The End," dan sebagian besar surat kabar milik pemerintah maupun independen lainnya menyuarakan hal yang sama. Sebelum menggulingkan Morsi, Tentara Mesir memasang kawat berduri dan balok penghambat di sekitar istana presiden di ibukota, Kairo, Rabu, 03/07/13. Ratusan tank pengangkut personil dan kendaraan lapis baja juga dikerahkan dekat demonstran pro-Morsi di Kairo. Tragis, begitulah kekuasaan Ikhwanul Muslimin di negeri Firaun itu harus terjungkal dalam masa pendek di tangan militer binaan AS, hal yang akan segera disusul oleh Khalifah Erdogan di Turki. Dua-duanya menjadi korban keserakahan mereka atas dukungan buta kepada teroris binaan negara yang sama untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang sesat. [BH]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline