Rumah Sakit (RS) pemerintah jadi pilihan utama masyarakat ekonomi menengah ke bawah????
Kata siapa???
Jika suatu saat ada pemilik modal yang berkeinginan membangun bisnis model baru RS seperti Airasia atau Uber, maka RS pemerintah juga akan gigit jari. RS-nya tetap akan disubsidi oleh pemerintah, tetapi karyawannya mana mungkin akan menikmati reward dalam bentuk jasa pelayanan yang optimal??? Karena jasa pelayanan yang terkumpul merupakan bagian dari volume pelayanan yang dilakukan kepada pasien, jikalau volumenya menurun, karena masyarakat memilih RS "low cost" yang pelayanannya setara, maka revenuenya juga menurun, yang artinya jasa pelayanannya juga akan turun.
Dengan perencanaan baik, bisnis model RS "low cost" dibangun dengan seluruh infrastruktur dan sarana yang mendukung "low cost". Sangat mirip dengan hotel lowbudget plus pelayanan RS. Beberapa inovasi dan penyesuaian yang mungkin bisa dibangun adalah sebagai berikut:
Ruangan dibangun sangat efisien sehingga petugas mudah memberikan pelayanan kepada pasien, hal ini akan menurunkan kebutuhan SDM dan Investasi bangunan atau infrastruktur.
Sarana penunjang (radiologi dan laboratorium) dikerjasamakan dengan pihak ketiga yang secara langsung investasi barang modal dan SDM penunjang bisa ditekan sekaligus membagi risiko dengan pihak ketiga (Risk sharing)
Pemanfaatan teknologi informasi mulai dari pendaftaran pasien, pembayaran, pencatatan medis, sistem keuangan, pelayanan farmasi semua terintegrasi yang software dan hardwarenya semua disuplai oleh pihak ketiga.
Pelayanan gizi, rehabilitasi medik, ambulans, perawatan lanjutan dirumah semua bisa dikembangkan dengan kerjasama-kerjasama dan membangun jaringan dengan fasilitas layanan yang telah ada.
Jika RS "low cost low budget" mampu menurunkan nilai investasi untuk SDM sebanyak 50% seperti yang dimiliki RS pemerintah saat ini, dan berbagai efisiensi lain, maka dengan investasi yang sama, bahkan mungkin bisa sangat jauh lebih murah, maka pelayanan yang diberikan kepada masyarakat bisa setara dengan kualitas RS pemerintah. Dan banyak lagi keunggulan lain yang bisa dikembangkan yang membuat masyarakat akan memilih RS "low cost". Kekuatiran akan kualitas layanan akan menurun akan bisa ditepis dengan penerapan manajemen pelayanan berbasis kualitas, dimana konsep baru ini menekankan bahwa RS yang mampu memberikan kualitas layanan yang baik, maka akan bisa menurunkan cost secara keseluruhan. Tentunya dengan RS model seperti ini, BPJS atau asuransi pembayar (Payer) pun akan dengan senang hati bekerjasama dengan RS seperti ini.
Salah satu contoh RS di Ontario, Canada yang mampu memberikan layanan dengan kualitas terbaik dengan biaya yang sangat kompetitif dan menjadi pembelajaran d kampus-kampus besar di USA adalah kasus Shouldice Hospital. Berikut link (http://www.slideshare.net/tarunkdl/shouldice-hospital #lihat slide 19) yang dapat dilihat dimana RS tersebut mampu memberikan pelayanan terbaik bedah hernia (angka recuren lebih rendah 0,8% dibandingkan angka nasional USA 10 % catt: Kasus di Canada dibandingkan dengan angka USA) dan juga harga per tindakan operasi 50 % lebih murah, pendapatan dokternya 3 kali lipat dari rata-rata penghasilan dokter dengan spesialisasi yang sama disekitarnya, Perawat antri untuk bisa bekerja disini, dan bahkan ada acara reuni para pasien yang pernah dioperasi di RS ini yang diikuti hampir 1000 orang setiap tahun. Pernah dengar ada reuni orang-orang yang pernah dirawat di RS??
Jika ini akan menjadi kenyataan, kira-kira siapa yang akan merasa terusik pertama kali seperti kasus demo taksi konvensional dengan taksi online? Bukan saatnya untuk berleha-leha dengan status RS pemerintah.