Lihat ke Halaman Asli

Hidupkan Dolanan Tradisional" Karya Leluhur Kampung Bumiarjo Edukasi Kanak-Kanak

Diperbarui: 28 Desember 2024   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain Dakon. (foto : okik )

KOMPAS | Perkembangan dunia yang memasuki konvergensi media, diera informasi 4.0 yang serba digital. Anak yang semestinya bermain dengan permainan tradisional kini sudah mulai lupa, bahkan ada yang mengatakan ketinggalan.

Puluhan kanak - kanak tampak ramai berpartisipasi dalam dolanan tradisional di balai Rukun Warga ( RW) 05, Sabtu (28/12). Mereka asik, antusias sekaligus penasaran mengikuti permainan yang kurang familiar baginya generasi saat ini.

Kegiatan Dolanan Tradisional karya leluhur ini sengaja dijadikan agenda mingguan oleh warga kampung Bumiarjo. Mereka bekerjasama dengan melibatkan tim Kampung.

Kampung Dolanan Bumiarjo bareng ketua RW 05 Bumiarjo 

Pak RW ( Yoyok ) selaku ketua bimbingan giat Dolanan Tradisional mengatakan " langkah bersama kegiatan yang dihimpun seluruh RT ini tidak memaknai tema khusus namun cenderung mengedukasi ananda anak-anak ceria bersama kawan dari kecanduan gadget dengan mengisi hari liburnya bermain dolanan tradisional'.

Adapun Dolanan Tradisional yang dimainkan dalam Sabtu pagi ini diantaranya adalah Gobak Sodor, Dakon, Engkle, juga tari menari. Ia berharap dengan kegiatan ini, akan muncul senyum sikap humanis anak, karena kesempatan dolanan ini tanpa mereka sadari akan melepaskan kesibukannya bermain gawai yang menutup aktivitas sosial mereka.

Berangkat dari itu, Siti Asiyah Agustini, S.Psi 'Kepala Bidang Pengarustamaan Gender dan Pemenuhan Hak Anak
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kota Surabaya, menyampaikan apresiasinya bagi jajaran perangkat terkait terutama warga Bumiarjo yang telah peduli kepada ananda kanak-kanak.

Kita memang harus terguguah kepeduliannya, atif bergerak mendorong seluruh keluarga dalam menghormati dan menjamin hak-hak mereka (anak) tanpa diskriminasi dan memberikan ruang baginya untuk berekspresi.

Terkait dengan pola anak di zaman milenial yang Kecanduan gawai, salah satu penyebabnya bisa dari orang tua yang hanya terlalu fokus dalam mencari nafkah memenuhi kebutuhannya hingga melupakan aspek  pembentukan karakter anak. katanya.

"Ibu juga terkadang era sekarang lebih akrab bermain HP menjelajah dunia maya dari pada bergurau bersama anaknya. Pembiaran ini tentunya  jelas kedepannya akan berbahaya," tukasnya. ( bumiarjo1 ).
 Sumber : ayosuroboyo.my.id

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline