Lihat ke Halaman Asli

Maaf, Saya Harus Menulis

Diperbarui: 18 November 2015   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Maaf, saya harus menulis, karena memang ini pekerjaan saya.

Maaf, saya harus menulis, karena menulis membuat saya ingat.

Maaf, saya harus menulis, karena saya bukan anak seorang raja yang akan diingat orang.

Maaf, saya harus menulis, karena ini pilihan saya

Maaf, saya harus menulis, agar saya bahagia.

 

Aku menulis untuk mendengarkan kata hatiku. Aku menulis untuk menyapa diriku, menghargai kreativitas yang ada dalam otakku.

Aku menulis agar aku ingat. Ya, aku ini pelupa. Maka aku menulis agar ketika akuk lupa, aku bisa berulang kali mengingatnya dengan membaca tulisan ini.

Seperti kata seorang sastrawan Seno Gumira Ajidarma, Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia.

Menulis adalah caraku berkelana, berimajinasi dalam mimpi, menuangkannya dalam sebuah kata. Dan titik adalah perhentianku.

Bagiku, tidak semua orang pintar mampu menulis. Namun orang yang mampu menulis sudah pasti pintar. Meski kau tidak pernah melihat karyanya dipajang di toko buku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline