Lihat ke Halaman Asli

Identitas Diri Antara Dunia Maya dan Realita - Virtual Identity

Diperbarui: 17 Mei 2016   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Latar belakang

 Teknologi sekarang ini sudah semakin canggih, terbukti dari penemuan-penemuan yang sudah bisa digunakan, salah satu penemuan teknologi yang hingga saat ini kita rasakan, bahkan digunakan adalah teknologi komunikasi.

Teknologi komunikasi memungkinkan manusia saling terhubung satu sama lain dengan jarak yang berbeda-beda tegantung ketersediaan jaringan itu sendiri, teknologi komunikasi di era digital sekarang ini memungkinkan manusia berinteraksi tanpa harus bertatap muka, menyapa tanpa berkata langsung, dan melihat tanpa harus datang ke tempat kejadian. kecanggihan teknologi komunikasi mengakibatkan pergeseran elemen-elemen yang ada dalam masyarakat penggunanya, elemen tersebut bisa berupa berbagi hal, dari ranah sosial hingga budaya. pergeseran budaya dari konvensional menjadi digital, budaya digital inilah yang populer dengan nama cyberculture.

cyberculture merupakan olahan kreasi dari manusia itu sendiri, mereka membuat berbagai macam tanda sebagai eksistensi dirinya dalam ruang lingkup cyber, baik individu maupun golongan. Cyberculture yang terdapat dalam dunia cyberspace, yang mana cyberspace merupakan produk dari komputer dan internet telah mendorong orang mulai mempertimbangkan alternatif realitas-realitas lain di luar realitas kehidupan sehari-hari. Tanda-tanda tersebut telah ada selama ini, yang kemudian dikenal sebagai virtual identity.

virtual identity dalam beberapa pembahasan memiliki beberapa fungsi dan manfaat, dalam pandangan lain virtual identity dianggap membawa bencana lain bagi budaya, racun bagi kalangan tertentu, candu yang memabukkan dan perusak hubungan tertentu. kekhawatirannya sudah dirasa meresahkan.

Pembahasan

Identitas sendiri menurut Stella Ting Toomey merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi. Identitas pada dasarnya merujuk pada refleksi dari diri kita sendiri dan persepsi orang lain terhadap diri kita. Sementara itu, Gardiner W. Harry dan Kosmitzki Corinne melihat identitas sebagai pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda dalam perilaku, keyakinan dan sikap.

berikut identitas pengertian dari beberapa jenis identitas diri:

Identitas seksual

Identitas seksual mengacu pada identifikasi seseorang dengan berbagai kategori seksualitas. Bisa berupa heteroseksual, gay, lesbian dan biseksual. Identitas seksual yang kita miliki akan mempengaruhi apa yang kita konsumsi. Program televisi apa yang akan kita lihat atau majalah apa yang akan kita baca. Identitas seksual juga dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang.

Identitas gender

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline