Lihat ke Halaman Asli

Okti Nur Risanti

Content writer

Sajak buat Perundung

Diperbarui: 1 Juni 2023   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hey kamu ...
Iya kamu.
Kamu yang suka merundung,
suka mengejek,
mempermalukan,
menindas,
main relasi kuasa,
mencela,
buat orang lain ditertawakan,
melabel orang,
menurut logikamu yang gagal.

Aku pengen tahu,
apakah hidupmu baik-baik saja di rumah?
Apa kamu happy?
Apa kamu sudah berdamai dengan dirimu?

Yah, aku tahu jawabanmu.
Tidak.

Sebab, kalo hidupmu baik-baik saja,
kalo kamu happy,
kalo kamu content,
kamu ngga akan merundung.
Kamu ngga akan cari orang,
yang kamu anggap lemah,
yang mungkin ngga bisa membalas,
yang mungkin hidupnya
lebih baik dari kamu,
sehingga kamu rundung.

Jadi, buat kamu ...
Ya kamu,
yang dirundung perundung.
Jangan balas.
Pergilah saja.
Meski kamu jadi tampak
seperti pecundang,
meski kamu bertanya-tanya,
meski kamu tidak tahu salahmu.

Pahami ini:
hanya orang tertindas
yang menindas.
Orang merdeka tidak merundung,
menindas,
mempermalukan,
mencela.
Sebab, mereka mampu memilih jalan terang.
Bahkan, memaafkan perundung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline