Lihat ke Halaman Asli

Okti Nur Risanti

Content writer

Vlog Aesthetic ala Korea dan Jepang

Diperbarui: 19 April 2021   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gaya vlog Korea dan Jepang yang minimalis. | sbs.com.au

Sudah beberapa tahun belakangan ini saya gemar menyaksikan vlog dari YouTuber Korea dan Jepang. Kegemaran ini awalnya terjadi karena saya bosan melihat acara televisi yang isinya itu-itu saja. 

Saya kebetulan suka acara-acara bertema desain interior, travelling, budaya, gaya hidup, atau semi-dokumenter. Sementara, jarang sekali saya bisa menyaksikan konten-konten semacam itu dari saluran televisi yang ada. 

Terinspirasi melihat konten-konten YouTube yang sering dilihat anak, mulailah saya mencari-cari konten yang saya minati di channel YouTube.

Awalnya, saya suka melihat vlog home tour, yaitu vlog yang berisi tentang desain tata ruang dan isi rumah dari para YouTuber pembuatnya. Rata-rata vlog yang saya lihat itu dibuat oleh YouTuber Amerika, yang hampir semuanya punya tampilan yang keren dan menarik. 

Para vlogger itu tampak luwes berbicara di depan kamera dan sangat lancar mempresentasikan kontennya. Isi apartemen atau rumah mereka tampak menarik, ditata dengan berbagai pilihan gaya dan sentuhan dekorasi.  

Tapi, lama-lama, kok bosan juga melihat video-video tersebut. Sebab, meski gaya dekorasi dan penataan tempat tinggal mereka berbeda satu dengan yang lain, tapi rasanya saya tidak melihat ada yang berbeda dari satu konten ke konten lain. 

Yang membedakan mungkin cuma pribadi vlogger serta gaya dekorasi yang dipilih. Namun, cara para vlogger Amerika dan Eropa ini dalam menampilkan kontennya hampir sama. 

Chatty, pameran dari ruang ke ruang, disertai dengan keterangan panjang tentang barang-barang atau kondisi yang ada di dalamnya. Kemudian, dari vlog berkonten home/apartment tour, saya mulai beralih melihat vlog yang bertema gaya hidup atau routines.

Tapi, akhirnya sama saja. Awalnya memang menarik, tapi lama kelamaan semua konten terasa sama, membosankan, dan tidak punya nilai lebih.

Nah, sampai suatu waktu, secara tidak sengaja, saya menemukan vlog ber-genre sama dari Korea, dan kemudian Jepang, yang punya gaya dan tampilan yang sangat berbeda dari vlog buatan para YouTuber Amerika atau Eropa.

Apa bedanya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline