Apakah kalian seorang mahasiswa? Atau mungkin pernah menjadi mahasiswa yang merantau di tanah orang? Kalau iya, pastinya mie instan menjadi salah satu sahabat terbaik yang menemani saat uang saku mulai menipis. Sosok paling setia ketika kalender menunjukkan tanggal yang tidak lagi muda. Mau diolah seperti apa saja, cita rasa mie instan selalu saja berhasil menggugah selera.
Pun ketika Ramadan di tanah perantauan. Stok mie instan menjadi persediaan wajib yang diprioritaskan. Jaga-jaga sebagai menu makan sahur maupun penyelamat ketika lapar tengah malam akibat lembur tugas kuliah. Sungguh, mie instan selalu eksis di setiap zaman.
Bagi kamu para mahasiswa Jogja ataupun yang pernah tinggal di Jogja, pastinya sudah tidak asing dengan istilah Burjo atau Warmindo. Sebuah kedai yang menyediakan olahan nasi, bubur kacang hijau, hingga aneka olahan mi instan yang dikombinasikan dengan berbagai bahan makanan. Mulai dari mie dok-dok, magelangan, nasi orak-arik, nasi sarden, dan nasi gila. Minuman yang disajikan pun beragam, mulai dari good day dengan varian rasa yang dapat disajikan panas maupun dingin, es teh, es jeruk, dan pop ice.
Sebetulnya tidak hanya di Jogja saja istilah Burjo dan Warmindo eksis sebagai tongkrongan mahasiswa yang buka hampir 24 jam. Di berbagai kota lainnya pun kedai ini banyak dikenal menjadi salah satu sang juru penyelamat ketika lapar menyerang di waktu malam.
Salah satu sajian favorit saya ketika mampir kedai burjo milik Aa Sunda sebelah kos ialah mie dok-dok, olahan mie instan yang dicampur dengan telur dan sayuran ditambah bumbu-bumbu sederhana. Proses bertemunya pengaduk mie yang dipukul pada wajan berisi bahan-bahan tercampur menghasilkan suara "dok-dok-dok" sehingga olahan mie ini dikenal dengan sebutan mie dok-dok.
Mie dok-dok buatan Aa Sunda sebelah kos memang khas. Rasa gurih dan kental kuahnya pas. Bumbu-bumbunya meresap ke dalam mie, telur, dan sayuran membuat olahan ini akan habis dilahap tanpa sisa. Cocok disantap saat malam hari ataupun ketika cuaca cukup dingin.
Mie dok-dok juga dapat menjadi alternatif menu sahur bagi mereka yang enggan makan nasi maupun ketika kita terlambat bangun dan memaksa diri untuk mengolah makanan dengan cepat. Selain bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat, proses pembuatan mie dok-dok juga tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kira-kira apa saja yang dibutuhkan untuk membuat mie dok-dok Aa Sunda versi di rumah?
Bahan:
- 1 bungkus mie instan (kali ini menggunakan Indomie Goreng)
- 1 butir telur ayam negeri
- sayuran (kol, tomat, dan daun bawang)
- 1 buah sosis (tambahan sesuai selera)
- 1 buah cabai merah
- 1 buah cabai hijau
- 2 siung bawang putih diiris halus
- kecap manis sesuai selera
- sejumput garam dan lada bubuk
- saus sambal secukupnya
- air secukupnya
- minyak secukupnya untuk menumis
Lalu, bagaimana cara membuatnya?