"Bagaimana kabar yang di sana? Sehat kah? Baik-baik saja kah? Semoga Tuhan senantiasa menjaga dengan sebaik-baik penjagaan-Nya"
Meski tak harus bertatap muka, semoga yang di sana tetap terjaga.
Meski kali ini jumpa menjadi tertunda, semoga tetap tak mengurangi rasa percaya.
Meski tak harus bersua secara nyata, namun rinduku selalu terselip dalam tiap doa.
Untukmu, yang terkasih dan tercinta.
Sampai saat ini, Indonesia masih dalam kondisi waspada. Melihat suasana yang belum sepenuhnya kembali normal di tengah wabah nasional, pemerintah memberikan kebijakan untuk membatasi agenda pulang kampung dan mudik. Tentunya dengan berbagai pertimbangan matang membandingkan manfaat dan mudharatnya.
Tak berjumpa, namun tetap melihat senyumnya.
Dengan semakin majunya perkembangan teknologi, silaturahmi yang biasa dilakukan tiap lebaran tetap bisa ditunaikan meskipun dengan cara yang berbeda. Melalui pemanfaatan media sosial dan aplikasi di telepon pintar (gadget) kita masih dapat melihat kondisi sanak keluarga dan saudara yang jauh di sana. Sehingga tak lagi menjadi alasan untuk memutus tali silaturahim di tengah wabah Pandemi yang masih enggan untuk pergi.
Karena ia bagian dari gelombang, maka ada syarat untuk merambat.
Apabila dalam fisika, bunyi merupakan salah satu gelombang. Saat kita bersua melalui video call maupun bercengkerama lewat panggilan telepon maupun voice note maka tiap energi dari gelombang suara kita dialirkan (dirambatkan) menuju pendengar. Hal ini sesuai dengan syarat-syarat terjadinya bunyi, antara lain