Lihat ke Halaman Asli

Oktav Unik Ardiana

Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Keep Positive for Your Healthy: Analogi Hukum Newton

Diperbarui: 30 April 2020   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | sumber: Pixabay/Braetschit

"Canna. Elegan. Menyejukkan. Manis Umbinya. Keras Bijinya. Namun, sang biji menyimpan daya guna. Menyampaikan pesan pada manusia untuk selalu mengingat Tuhan-Nya. Bertasbih. Berdzikir. Memuji keagungan sang Maha Pencipta. 

(Bahkan meski seolah terlihat inersia, sejatinya terdapat nilai usaha tak disangka. Mengapa? Karena ia mampu menggerakkan manusia untuk mengingat sang Maha Kuasa)"

Bulan Ramadhan merupakan kesempatan untuk menabung pahala sebanyak-banyaknya. Dalam suatu hadits Rasulullah bersabda: "Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah.."(HR. Ahmad).

Pada hadits tersebut mengandung arti bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh kebaikan. Ibadah yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya. Ladang pahala istilahnya. 

Akankah kita menyia-nyiakan dan melewatkan bulan Ramadhan begitu saja? Dengan aktivitas biasa-biasa saja? Merugi rasanya jika kita lalui tanpa makna dan tanpa greget. Melewatkan jackpot akhirat menurut saya.

Banyak amalan yang dapat kita lakukan selama di bulan istimewa ini. Mulai dari puasa Ramadhan yang wajib hukumnya, shalat tarawih dengan sunnah mu'akadnya, bersedekah baik berupa sedekah ta'jil maupun bersedekah ilmu bagi anak-anak jalanan yang kurang mampu dan membutuhkan pendampingan belajar serta mengaji. 

Kegiatan menambah dan muraja'ah hafalan serta membaca Al-Qur'an setiap pagi dan petang disertai perbanyak zikir rasanya begitu menenangkan saat dipikirkan. Terlebih lagi apabila benar-benar dilakukan. Jadi, tunggu apalagi? Sudah siap menjemput pahala dari Allah SWT di bulan Ramadhan?

Akan tetapi, bukan hidup namanya jika Allah tidak menghadrkan ujian pada tiap hamba-Nya. Terkadang niat dan rencana kita sudah sangat matang dan sempurna namun belum berjalan sesuai rencana. 

Bahkan tiap buku agenda sudah penuh dengan tulisan target amalan yaumiyah selama bulan yang dirindukan ini tetapi gangguan diri sesekali menghampiri. Yang kuat adalah yang mampu melewatinya. Bukan saja gangguan yang bersifat fisik (jasadiyah) saja, akan tetapi gangguan yang sifatnya pikiran (fikriyah) dan ruhiyah kerap menghampiri di saat kita berusaha memaksimalkan aktivitas ibadah kita di bulan Ramadhan. Apa saja sih gangguan-gangguan itu?

dokpri

A. Gangguan Ringan Jasadiyah

Terdapat beberapa gangguan ringan yang sering kita alami atau kita jumpai pada teman kita yang tengah menjalankan amalan selama di bulan Ramadhan. Hal ini dapat menyebabkan aktivitas kita sedikit bermasalah atau kurang nyaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline