Lihat ke Halaman Asli

Broken Home Tidak Harus Rusak

Diperbarui: 11 Maret 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Keluarga

Kegagalan dalam lingkungan keluarga bukan menjadi suatu aib dalam kehidupan seorang anak. Anak mana yang mau lahir dalam keluarga berantakan. Anak broken home juga pantas untuk merasakan layaknya kehidupan pada umumnya, meskipun tidak utuh anak broken home adalah anak-anak yang kuat. Jangan mensalahartikan bahwa kegagalan keluarga membuat anak-anak untuk gagal mencapai apa yang mereka inginkan, tapi dari kegagalan memiliki keluarga yang utuh ini sudah semestinya kita sebagai anak broken home membuktikan bahwa kami bisa memberikan yang terbaik kepada kedua orang tua memberikan prestasi nilai baik. Bagaimana caranya? Menjadikan jati diri yang dapat menempatkan diri sesuai porsinya. Membatasi diri dengan hal yang tidak seperlunya dilakukan, melakukan kegiatan positif, percaya akan kesuksesan bahwa semua melalui proses. 

Jangan jadikan anak broken home sebagai aib, sebenarnya mereka hanya membutuhkan dukungan semangat dan didengar saat mereka membutuhkan pelukan dan support saat dunianya sedang tidak baik-baik saja. Ketika kalian memiliki teman broken home rangkul mereka, ciptakan suasana pertemanan yang saling mendukung. Dan janganlah kalian mengatakan bahwa anak broken home itu rusak, malah sudah tugas kita sebagai teman yang baik memberikan ruang untuk mereka dan menghantarkan bahwa dunia itu masih baik asal kalian mau berdoa dan berusaha menjadi anak yang tetap baik dan berbakti kepada kedua orang tua. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline