Ponsel adalah alat teknologi canggih yang berfungsi untuk memudahkan kebutuhan masyarakat dalam menyelesaikannya hal-hal yang sebelumnya tidak bisa diselesaikan. Pada zaman saat ini manusia tidak bisa lepas dari ponsel. Mulai dari yang kecil hingga dewasa memiliki ponsel yang digunakan setiap hari. Bahkan anak-anak dibawah umur banyak yang mahir menggunakan ponsel. Anak-anak tidak hanya diizinkan oleh orang menggunakan ponsel tetapi juga kebutuhan untuk mengakses internet dalam kegiatan belajar agar lebih luas menambah wawasan.
Begitu banyak sekali fitur-fitur menarik yang terdapat pada ponsel salah satunya adalah media sosial seperti Tik Tok, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya. Dalam media sosial terdapat berbagai macam informasi dan konten-konten baik itu positif maupun negatif.
Media sosial yang paling trand saat ini adalah Tik Tok. Menurut Agis Dwi Prakoso aplikasi TikTok merupakan sebuah media audio visual yang dapat menyebar luaskan berbagai kreatifitas dan keunikan dari penggunanya. Pada awalnya para pengguna bermain TikTok ketika merasa bosan atau saat waktu luang, namun mereka tidak menyadari lama kelamaan akan menimbulkan kecanduan seperti selalu ingin membuat konten atau mengikuti trend dalam aplikasi TikTok.
Dengan adanya konten-konten yang bervariasi dalam TikTok menjadikan para pengguna berlomba-lomba untuk membuat dengan bagus demi like yang banyak, mereka seringkali melakukan hal-hal nekat demi keviralan. Contohnya terdapat para wanita berhijab berjoget tanpa rasa malu yang seharusnya dalam agama Islam tidak diperbolehkan, mencoba hal-hal membahayakan diri, cyber bullying atau bahkan body shaming. Hal ini menyebabkan meningkatnya narsisme pada para penggunanya. Suka, komentar, dan bagikan adalah aset yang sangat penting bagi pengguna media sosial.
Dari artikel ini dapat dikaitkan dengan teori Vygotsky. Vygotsky menyatakan bahwa pembentukan moral dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budayanya. Manusia perlu menjalin interaksi agar bisa membangun komunikasi dengan orang sekitar untuk mendapatkan nilai-nilai sosial yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat.
Interaksi sosial tidak hanya dilakukan di dunia nyata saja melainkan bisa juga di dunia maya seperti media sosial. Banyak berbagai dampak yang ditimbulkan dalam media sosial mulai dari yang positif hingga negatif. Dari dampak negatifnya munculnya sifat narsisme, dimana para pengguna media sosial akan selalu mengunggah keseharian aktivitas mereka untuk berlomba-lomba dalam ketenaran. Sehingga kehidupan pengguna sangat aktif di dunia maya. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi di dunia nyata dikarenakan mereka terlalu asik di dunia maya yang bisa berdampak kepada moralnya. Terlalu narsis membuat manusia tidak peduli dengan lingkungan sekitar bahkan mereka lebih mementingkan media sosial untuk mempertahankan eksistensinya. Selain itu ada berapa orang yang menyalah gunakan media sosial dengan menyebarkan berita hoax bahkan ada beberapa orang yang mengetahui orang lain terkena musibah bukanya diberi bantuan malah ditertawakan, lebih parahnya lagi ada yang merekam dan mengviralkan untuk dijadikan bahan olok-olokan atau hal lain demi mendapatkan perhatian khalayak umum.
Dampak positif dari media sosial adalah memunculkan edukasi - edukasi yang bermanfaat bagi kehidupan, seperti informasi mengenai berita masa kini, ceramah lewat media sosial, untuk bisnis, dan lain sebagainya. Tampilan informasi yang menarik di media sosial akan memunculkan minat masyarakat untuk mencari informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat untuk kehidupan, seperti tutorial memasak, cara menyelesaikan soal, belajar online, cara bisnis online, dan masih banyak lagi yang dapat mempermudah kebutuhan manusia. Selain itu media sosial juga bisa dijadikan tempat untuk membangun komunitas, mempererat hubungan dengan teman, dan meningkatkan pendapatan apabila media sosial digunakan untuk media bisnis online.
Kesimpulan dari artikel tersebut segala perkembangan di era teknologi dan informasi akan memberikan dampak salah satunya media sosial hal ini tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif. Para pengguna harus menggunakannya dengan pintar dan rasa tanggung jawab agar tidak terjatuh pada hal yang negatif. Selain itu, saat menggunakan media sosial pengguna harus melakukan pengendalian diri agar dapat menggunakannya dengan lebih nyaman dan tidak memberikan efek kecanduan. Serta harus bisa membatasi diri, walaupun menggunakan media sosial jangan sampai perilaku kita mudah meniru budaya lain yang tidak sesuai dengan budaya kita dan jangan sampai kita, yang tadinya belum mengenal media sosial setelah mengenal media sosial kita menjadi orang yang mementingkan kehidupan media sosial daripada kehidupan nyata agar nilai-nilai moral baik yang tertanam sebelumnya dalam diri kita tidak hilang akibat dampak dari media sosial.