Apa yang ada di benak anda setelah membaca enam kata diatas? apa kaitannya?
Dalam sebuah akun YouTube @DWIndonesia, dikemukakan bahwa produksi batubara di Indonesia hampir secara keseluruhan digunakan sebagai sumber daya utama untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri. Pada tahun 2019, sekitar 48% dari total produksi batubara domestik tersebut telah dimanfaatkan oleh industri PLTU, dan tren ini terus meningkat seiring dengan peningkatan signifikan konsumsi energi listrik di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data statistik yang menunjukkan bahwa permintaan energi listrik kontinyu tumbuh pesat, sehingga penggunaan batubara sebagai alternatif tetap menjadi pilihan utama. Namun, demi menjawab tantangan lingkungan hidup dan meningkatkan efisiensi energi, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan peraturan baru yang efektif mulai tanggal 13 September 2022. Peraturan ini melarang sepenuhnya pembangunan atau perluasan unit-unit pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Langkah strategis ini bertujuan untuk membantu Indonesia melakukan transisi menuju sistem energi yang lebih ramah lingkungan serta memberdayakan teknologi terbaru seperti energi surya, angin, dan lainnya. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga merilis proyeksi yang optimistis tentang masa depan industri energi nasional. Mereka Menyebutkan bahwa pada tahun 2060, semua jenis pembangkit listrik di Indonesia akan sepenuhnya berganti ke sumber-sumber energi terbarukan. Ini merupakan langkah penting dalam agenda global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan iklim yang lebih stabil. Dengan demikian, Indonesia semakin mendekati tujuan masa depan yang lebih hijau dan menuju keberlanjutan.
Tri Mumpuni, seorang pejuang energi terbarukan, menekankan pentingnya mengelola energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia secara efektif dan efisien. Dia mengingatkan bahwa Indonesia masih dalam masa pembangunan dan harus berpikir cerdas dalam mengelola energi demi masa depan yang lebih stabil dan berkembang. Tri Mumpuni juga menyarankan integrasi teknologi tradisional dengan inovasi modern, seperti menggunakan karbon capture untuk mengurangi dampak emisi gas rumah kaca dari batubara. Tujuannya adalah untuk memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat Indonesia dengan cara yang lestari dan berkelanjutan, sehingga Indonesia dapat maju tanpa mengorbankan lingkungan dan sumber daya alamnya. Dengan strategi ini, kita bisa menciptakan sistem energi yang tangguh dan berdaya saing global, serta memberikan manfaat langsung kepada warga lokal melalui projek-projek yang berorientasi sosio-ekonomi.
Mengingat pada Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Listrik, yang berlaku mulai 13 September 2022, Indonesia harus mulai membangun kesadaran dan aksi untuk meningkatkan kelestarian lingkungan, salah satunya adalah dengan progres masa depan hijau.
Masa depan hijau adalah konsep yang menggambarkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan, di mana manusia hidup harmonis dengan alam dan mengelola sumber daya alam dengan bijak. Konsep ini menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan lingkungan yang dihadapi oleh manusia saat ini, seperti perubahan iklim, polusi, dan kepunahan spesies. Masa depan hijau sangat penting karena dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, seperti emisi gas rumah kaca, polusi air dan udara, dan kerusakan habitat, meningkatkan kualitas hidup manusia dengan menyediakan lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman, masa depan hijau juga dapat membantu mengembangkan ekonomi berkelanjutan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan mengurangi biaya lingkungan. Membangun masa depan hijau memerlukan kesadaran dan aksi dari individu, masyarakat, dan pemerintah. Beberapa cara untuk membangun masa depan hijau dapat dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi energi dengan menggunakan energi terbarukan seperti solar dan angin mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan bahan yang dapat diperbarui dan mengurangi produksi sampah seperti menggunakan daun untuk membungkus makanan, mengembangkan transportasi berkelanjutan seperti kendaraan listrik dan transportasi umum yang efisien mengelola sumber daya alam dengan bijak dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan mengurangi kerusakan lingkungan, meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya masa depan hijau dan cara-cara untuk mencapainya untuk membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Harapan untuk pemimpin Indonesia adalah agar mereka lebih fokus pada program masa depan hijau yang berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, penting bagi pemimpin untuk menerapkan kebijakan yang mendukung energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam yang bijak, dan pelestarian lingkungan. Program-program seperti reboisasi, pengurangan emisi karbon, dan promosi pertanian berkelanjutan harus menjadi prioritas. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam inisiatif hijau sangat penting untuk menciptakan kesadaran dan partisipasi. Dengan komitmen yang kuat, pemimpin dapat memastikan generasi mendatang mewarisi lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Masa depan hijau adalah konsep yang menekankan hidup harmonis dengan alam dan pengelolaan sumber daya alam yang bijak untuk menciptakan lingkungan berkelanjutan. Konsep ini penting dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan polusi, serta dapat meningkatkan kualitas hidup dan mendukung ekonomi berkelanjutan.
Untuk mencapainya, diperlukan aksi dari individu, masyarakat, dan pemerintah melalui penggunaan energi terbarukan, pengurangan plastik, dan pengelolaan sumber daya yang bijaksana. Pemimpin Indonesia diharapkan fokus pada kebijakan yang mendukung energi terbarukan dan pelestarian lingkungan, serta melibatkan masyarakat dalam inisiatif hijau. Dengan komitmen yang kuat, generasi mendatang dapat mewarisi lingkungan yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H