Lihat ke Halaman Asli

Wanita Tangguh dibalik Amukan Si Jago Merah Pasar Klewer

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14301481531645157723

INSPIRASI KARTINI MASA KINI, BU KADIR SANG PEJUANG PASAR KLEWER

“Wanita Tangguh dibalik Amukan Si Jago Merah Pasar Klewer”

Habis Gelap Terbitlah Terang

Sosok Ibu Kartini sudah melekat diberbagai lapisan masyarakat. Entah itu anak kecil, anak muda, orang dewasa, maupun orang tua. Banyak orang mengenal Sang Kartini kita adalah pejuang emansipasi wanita, yang berusaha memperjuangkan hak hak wanita serta berusaha mensejajarkan derajat wanita dengan pria. Tanggal kelahiran Sang Kartini kita 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini. Ketika membahas tentang Sang Kartini kita, tak heran Sang Kartini kita menjadi sosok yang sangat inspiratif bagi kaum wanita.  Perjuangan beliau sangat membakar semangat para kaum wanita untuk bisa lebih berkarya.

Di Era Globalisasi sekarang ini kedudukan pria dan wanita sudah semakin sejajar.  Wanita memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, mengembangkan diri serta berkharir. Tidak ada lagi yang mampu mencegah titik balik wanita dalam berkarya dan terus mengembangkan kemampuannya . Semangat juang yang telah ditanamkan oleh Sang Kartini kita terus mengakar dalam setiap jiwa kaum wanita. Kiprah wanita yang berpartisipasi  dalam berbagai hal menjadi kelebihan tersendiri karena kelembutannya.

Ketika kita berbicara tentang Sang Kartini, Apakah ada Sang Kartini masa kini yang dapat menginspirasi para kaum wanita ?

Saya seorang pelajar dari salah satu SMA di Solo, kebetulan secara tidak sengaja saya menemukan artikel kompasiana yang memberi informasi adanya ajang menulis citracantikindonesia yang bertemakan Kartini Masa Kini. Lalu karena tertarik dan berniat mengikuti ajang menulis tersebut, saya mencari sosok wanita yang pantas untuk saya publish dan saya perkenalkan ke masyarakat umum agar dapat memberi inspirasi terlebih kepada para kaum wanita. Awalnya sangat sulit mencari sosok wanita yang benar-benar akan menginspirasi wanita kedepannya, terlebih kebanyakan sosok wanita yang sudah berhasil menginspirasi publik tersebut sudah diangkat ke media sehingga sudah banyak orang tau. Akan tetapi disini saya mencari sosok wanita yang benar-benar dapat menginspirasi kaum wanita namun masih kurang dikenal publik.

Saya teringat dengan cerita teman saya mengenai sosok Bu Kadir, yang merupakan istri dari Bapak Kadir, Ketua HPPK Pasar Klewer. Menurut saya Bu Kadir adalah sosok wanita yang sangat inspiratif ,karena perjuangan beliau dalam memperjuangkan para pedagang pasar klewer yang mayoritas merupakan wanita. Duka masih membekas dihati para pedagang pasar klewer karena tragedi kebakaran masih belum bisa dilupakan. Kebakaran yang terjadi di akhir tahun 2014 yang lalu masih meninggalkan kenangan kelam.Tragedi kebakaran tersebut masih memberi tekanan kepada para pedagang pasar klewer. Kini para pedagang pasar klewer sementara waktu dipindahkan dan berjualan di pargelaran dan alun-alun kota Surakarta.



Pasar sementara di kawasan pargelaran

Dibalik duka karena Si Gajo Merah yang melahap Pasar Klewer, ada sosok wanita tangguh yang memperjuangkan hak para pedagang di Pasar Klewer. Beliau adalah Bu Kadir, saya berusaha mencari Bu Kadir pada hari Minggu 26 April yang lalu. Akan tetapi saya tak jua bertemu sosok Bu Kadir. Saya menelusuri setiap sudut pargelaran dan bertanya mengenai sosok Bu Kadir sendiri,akan tetapi alhasil orang orang baru masih belum mengenal sosok beliau.

Lalu kemudian seorang teman saya memberikan saya nomer handpone Bu Kadir,lantas saya segera menghubungi beliau. Saya memohon kepada beliau , agar beliau berkenan menjadi narasumbernya. Kemudian kami menentukan jadwal pertemuan. Bu Kadir memberi saya info bahwa pada hari Senin 27 April pukul 14.00 beliau ada di posko kebakaran Pasar Klewer .

1430148450933474270

Ibu Kadir

Saya lantas menemui Ibu Kadir, gerimis hujan mengiringi langkah  saya ketika hendak menuju posko kebakaran Pasar Klewer, yang berada dekat Masjid Agung. Saya memarkirkan motor saya dan bergegas untuk menuju posko. Sambutan hangat nan ramah meyapa saya ketika hendak bertemu Bu Kadir.           Ketika memasuki ruangan yang dijadikan posko kebakaran saya lihat bapak bapak sedang berbincang dan seorang Ibu sedang mengurusi barang dagangan. Ya benar beliau merupakan Ibu Kadir, saya lega ketika Bu Kadir menyambut saya dengan hangat dan sangat ramah. Beliau mempersilahkan saya duduk, lalu saya sedikit berbincang untuk meminta waktu sebentar ditengah-tengah kesibukan beliau. Ketika itu beliau sedang menyetor barang dagangan ke pelanggan, tampak begitu sibuk memang, namun beliau tetap menyempatkan waktu untuk berbincang dengan saya.

Saya mempersiapkan note dan rekaman, untuk merekam perbincangan kami. Saya memperkenalkan diri saya serta memberikan maksud dan tujuan saya mendatangi beliau. Saya sungguh terinspirasi dan takjub dengan pembawaan beliau yang sangat ramah,baik dan sopan ,terasa kental unggah ungguh budaya jawa.

Sang Kartini pejuang Pasar Klewer ini memiliki nama asli Muflikatin, beliau lahir di Magetan lalu kemudian tinggal menetap di Solo. Beliau juga merupakan pedagang Pasar Klewer yang menempati ruko bernama toko Wahyudi di Blok D 100, 101,dan 102 menjual barang berupa taplak, seprei serta peralatan khas solo.

Awal mula ditanggal 27 Desember 2014 Bu Kadir bersama anaknya sedang makan di sebuah kedai makanan. Beliau segera bergegas lari menuju ruko beliau di Blok D Pasar Klewer ketika suami beliau mengabari bahwa ruko mereka terbakar. Kebakaran yang melahap ratusan ruko di Pasar Klewer sungguh sangat memprihatinkan, barang dagangan tak tersisa sedikitpun. Yang membuat saya kagum dengan beliau, tak ada rasa penyesalan ataupun kesedihan sedikitpun. “           Saya tidak merasa sedih karena saya sudah mengikhlaskan, untuk apa terpuruk lebih baik saya melakukan tindakan nyata” ujar beliau dengan tegar. Beliau menceritakan malam kejadian terbakarnya Pasar Klewer. Banyak diantara pedagang yang menangisi dan berusaha menyelamatkan barang dagangannya yang habis dilahap Si Jago Merah, justru sebaliknya hal yang pertama kali dilakukan oleh Ibu Kadir ini yaitu segera menelpon pemadam kebakaran dan mengoordinir mobil para pemadam. Semangat beliau sungguh menggebu-gebu berjuang demi para pedagang, beliau dengan rela segera melakukan berbagai hal agar Si Jago Merah tak meremen kemana mana, alhasil Pasar Klewer sebelah timur tak dilahap api.

Banyak sekali tekanan yang dirasakan ketika meratapi kejadian tersebut. Beban mental,psikologis serta materi begitu terasa. Akan tetapi semangat beliau dalam memperjuangkan hak pedagang tak surut. Berbagai hal dengan sigat beliau lakukan demi pedagang pasar klewer. Kebetulan beliau saat itu merupakan istri dari Ketua HPPK Pasar Klewer dan juga pengoordinir blok ruko di pasar, tanggung jawab yang begitu besar dalam mengemban tugas membuat beliau harus bekerja ekstra. Pendataan para pedagang dilakukan, ada sekitar 1.532 pedagang terdata bahwa rukonya terbakar.

Banyak hal dilakukan beliau untuk melakukan pendekatan terhadap para pedagang Pasar Klewer. Sosialisasi sangat perlu untuk mengurangi beban psikologis dari para pedagang. Kegiatan yang bersifat kekeluargaan rutin dilakukan untuk merangkul para pedagang agar tidak jatuh dalam keterpurukan.  Acara pengajian rutin untuk melakukan pendekatan dilakukan, selain itu untuk menjamah semua para pedagang agar lebih transparan dan memiliki keakraban dilakukan beberapa upaya, yaitu mealui sms gateway, megaphone,bbm, selebaran. Pendekatan tersebut dilakukan untuk mendukung penuh para pedagang Pasar Klewer.

Semangat Bu Kadir memang tak pernah padam, beliaulah yang turut andil dalam mengusulkan pembangun pasar semipermanen di alun alun Surakarta. Ketika Menteri UKM,Koperasi serta Dirjen Perdagangan melakukan kunjungan , Bu Kadir mengusulkan bantuan untuk para pedagang agar segera cair dan juga mendesak untuk segera membangun pasar semipermanen. Akhirnya bantuan sebesar 49 Miliar cair. Bantuan tersebut digunakan untuk membangun pasar semipermanen di alun alun. Peletakan batu pertama dilakukan 6 April 2015. Walaupun sedikit terjadi konflik dengan pihak keraton, pembangunan pasar semipermanen akhirnya terealisasi dan sudah ada sekitar 500 ruko terbangun. Rencananya akan dibangun sebanyak 1.300 ruko dengan lebar 2,4 m x 3,6 m .

Sosok Ibu dengan empat orang anak ini juga mengalami suka duka dalam memperjuangkan pasar Klewer akan tetapi beliau tetap bangkit. “Memang tragedi kebakaran tersebut meninggalkan duka tersendiri, akan tetapi kita harus bangkit dari keterpurukan, saya harus bangun, tegar demi memperjuangkan nasib 1.532 pedagang di Pasar Klewer ini, kalau bukan kita siapa lagi yang mau memperjuangkan.” Ujar Bu Kadir, sosok Kartini masa kini ini. Beliau begitu menunjukkan kepeduliaannya terhadap para pedagang, sangat tampak sosok Kartini dalam diri beliau. Tak hilang pula identitas serta jati diri beliau yang tetap menonjolkan ciri khas njawani ditengah kuatnya arus transformasi budaya di era modern seperti sekarang ini.

Tak hanya itu, Bu Kadir juga mengusulkan kredit lunak untuk para pedagang agar dapat mendapatkan modal untuk berjualan lagi. “Kalau hanya diberi bantuan membangun pasar semipermanen saja,bagaimana para pedagang mendapatkan modal untuk mengisi ruko tersebut.” Tutur Ibu Kadir. Para pedagang yang sudah didata akan diberi fotokopi SHP (Surat Hak Penempatan) agar dapat berjualan di ruko semipermanen,selain itu juga diberi kemudahan untuk mendapatkan kredit lunak.

Pembangunan pasar semipermanen di alun alun dilatarbelakangi karena adanya beberapa faktor, antara lain yaitu alun alun kota Solo yang dekat dengan pasar, sehingga para pedagang pasar klewer masih dapat berjualan di satu kawasan. Kemudian dekat dengan Masjid Agung yang merupakan salah satu tempat bersejarah dan ikon wisata kota Solo, sehingga Pasar Klewer dapat dikunjungi oleh para wisatawan. Bu Kadir menuturkan bahwa Pasar Klewer masih sangat begitu melekat dengan jiwa para pedagang, apalagi para pedagang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Klwer tersebut, sehingga pembangunan pasar semipermanen yang dilokasikan dekat dengan pasar lama dapat sedikit mengobati kerinduan.

Mengenai perbaikan nyata Pasar Klewer  secara permanen tesebut, sudah ada alokasi dana dari APBNP untuk pondasi sebesar 161 miliar dan direncanakan peletakan batu pertama akan dilakukan oleh mantan Walikota Solo yang kini menjabat sebagai Presiden RI yaitu Bapak Jokowidodo.

Demikian kisah sosok Kartini Masa kini, Bu Kadir Wanita tangguh dibalik Amukan Si Jago Merah. Begitu sangat menginspirasi dan patut ditiru sosok Bu Kadir bagi para kaum wanita. Kegigihan dan semangat yang membara sangat membawa dampak positif di lingkungan Pasar Klewer. Sosok Bu Kadir yang lemah lembut dan njawani sangat menonjolkan karakteristik orang jawa yang terkenal ramah. Walaupun mengalami  tekanan yang begitu hebat, beban psikologis, beban mental yang menimpa beliau tidak pernah menjadi penghalang dalam memperjuangkan nasib para pedagang Pasar Klewer yang notabene adalah kaum wanita. Beliau juga merupakan pelopor penggerak massa dan pemberi semangat para pedagang untuk mendapatkan hak secara layak. Semoga sosok Bu Kadir ini dapat diberi apresiasi serta lebih dikenal publik, baik masyarakat Solo pada khususnya, dan  seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia terutama wanita.

14301486571420244273

Wawancara oleh Oktavia Permatasari

Hari/Tanggal   : Senin, 27 April 2015

Waktu             : 14.00 WIB

Tempat            : Posko Kebakaran Pasar Klewer, dekat Masjid Agung Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline