Oleh: Oktavianus Datu BiruIni
adalah kesempatan yang tepat bagi kita untuk merefleksikan peran IMUN dan GMKI. Sebelum melangkah lebih jauh, kita harus berhenti sejenak untuk memastikan bahwa tujuan yang telah disepakati oleh para penggagas dan cendekiawan terus didorong maju. Semangat "Semua Buat Semua" dari IMUN dan GMKI berarti melayani bangsa Indonesia tanpa memandang golongan atau kelompok.
Dalam menyelenggarakan kegiatan, IMUN dan GMKI memiliki visi dan misi mereka sendiri. Meskipun terikat dengan masa lalu, penting untuk tetap fokus pada tantangan masa kini dan masa depan. Keduanya berfungsi sebagai wahana untuk memahami perjalanan iman melalui kemajuan, budaya, tujuan, dan filosofi manusia.
Bagi generasi muda, mengikuti jejak IMUN dan GMKI dapat membantu mengembangkan karakter yang terbuka, siap menghadapi ujian, serta penuh dengan rasa hormat dan keyakinan. Kedua lembaga ini memiliki filosofi dan tujuan yang berbeda, namun keduanya mengedepankan pelayanan dan semangat patriotisme bagi negara.
Setiap individu harus mempertimbangkan pelajaran kehidupan dan peradaban yang ingin mereka dapatkan dalam memilih lembaga ini. Semua perubahan dari masa lalu hingga sekarang perlu dipahami dengan baik.
Kedua lembaga ini adalah bagian dari pengabdian pelayanan dengan pola berpikir global yang menghidupkan perjuangan peradaban Sumba dan Negara. Transformasi ke pemikiran baru dan refleksi berlapis sangat penting dalam perkembangan pembangunan Masyarakat Desa.Dalam era inovasi komputerisasi, semua elemen anak bangsa juga harus beradaptasi dengan teknologi. Kehadiran lembaga harus berfokus pada konsep pembelajaran yang mencakup Intelektualisasi Pelayanan.
Peran IMUN dan GMKI sebagai sumber gagasan dan ilmu pengetahuan menjadi harapan baru bagi Sumba ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H