Lihat ke Halaman Asli

Oktavianus Nokar

Menulis Kreatif

Doa

Diperbarui: 1 April 2022   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


Percikan-percikan suci kembali bertebaran pada dinding-dinding rahim Gereja
Aku kembali memuja kepada Tuhan dalam keheningan
Kebisuan pada bibir-bibir hitam
Menjadi pertanda, duniaku dipenuhi dosa-dosa

Dibawah langit hitam
Aku bergumam lirih dan letih
Menyanyikan doa penuh penghayatan
Hamparan-hamparan bukit tinggi menjadi saksi bisu
Bahwa aku menghempas ujud-ujud doa dalam sunyi senyap

Tuhanku
Di bawah lautan kasih-Mu
Ku tata aksara sedemikian rupa
Dalam keheningan malam atau  sebelum fajar menyingsing hadir mengusir kemerlapan
Aku bergumam bersama semesta menyanyikan doa-doa yang semakin membeku dalam kantong-kantong kerohanian.

Saat bulir-bulir kata terucapkan dari mulut-mulut pendosa
Ku cari rautan wajah-Mu dibalik rerumpunan hujan
Ku temukan engkau begitu mempesona penuh keabadian

Kepada-Mu yang tak sempat ku dekap
Ku titipkan sejuta sajak doa
Dan serpihan-serpihan kata mewakili kerinduan
Di iringi lagu-lagu rohani nan indah dan penuh romantika
Aku, pendosa yang terus bersujud menanti penuh iman di depan lilin-lilin yang kian kemerlap.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline