Lihat ke Halaman Asli

AC Oktavia

Belajar peduli

Di Balik Benak K-Popers

Diperbarui: 17 November 2019   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Arus K-Wave di Indonesia sepertinya semakin bertambah deras alih-alih menjadi surut setelah bertahun-tahun datang menghantam (khususnya) generasi muda Indonesia. 

Tahun 2019 ini saja, paling tidak sudah ada lebih dari 20 grup Korea yang tampil dalam berbagai konser, 5 fan meeting solois Korea, dan beberapa iklan berbintang artis korea. Tak hanya ramai saat dikunjungi, berita-berita entertainment korea tampaknya juga banyak diikuti para kpopers.

K-popers tampaknya berbeda dengan fans-fans grup pop dari negara lainnya. Di balik benak seorang K-popers grup idola mereka bukan hanya sekedar sekelompok pemuda-pemudi yang menyajikan penampilan menawan membawakan lagu mereka. Saya sebagai orang yang sudah terjerat dalam dunia perkpopan ingin mencoba membagikan telaah saya.

K-popers memiliki rasa antusias dan sayang yang sangat tinggi pada idolanya, membuatnya rela melakukan banyak hal, seperti merelakan waktu dan kuota untuk streaming MV di Youtube demi meningkatkan popularitas sang artis, banyak-banyak mencari dan membagikan kabar dan prestasi idola mereka, hingga mengumpulkan uang untuk membeli setumpuk album.

Saya dan seluruh rekan penggemar kpop yang saya ketahui selalu menguarkan aura sayang ketika diajak berbicara mengenai idolanya masing-masing.

Rasa sayang yang akhirnya muncul dari pihak penggemar ini tentu saja tidak muncul tiba-tiba.

Artis-artis Korea ini tentu saja akan menarik perhatian pertama-tama dengan performa mereka sebagai artis. Mereka harus terlebih dahulu mampu memberikan lagu-lagu yang enak didengar, MV yang menawan, serta penampilan penuh kharisma. Aspek pertunjukan sangat penting dalam penampilan mereka, alih-alih sekedar bernyanyi di atas panggung.

Hal-hal ini baru dapat mereka berikan setelah perjuangan berlatih puluhan hingga ribuan jam, kisah yang sangat dihargai para penggemar. K-popers umumnya menyadari bahwa kekerenan idola mereka adalah hasil kerja keras dan bukan sekedar talenta pas-pasan.

Budaya idola Korea juga berbeda dengan idola-idola lainnya. Mereka menawarkan pengalaman yang berbeda. Penggemar adalah bagian penting dari kehidupan idola Korea, dan keterlibatan mereka dalam membuat seorang idola terkenal sangat besar. Hal ini membuat idola Korea sangat memperhatikan dan menjangkau penggemarnya.

Berbagai media sosial dari twitter hingga V-Live digunakan untuk berusaha terus berkomunikasi dengan penggemar. Idola juga terus menunjukkan rasa terima kasihnya pada setiap kesempatan sehingga penggemar merasa dilibatkan dalam prestasi apapun yang dimiliki sang idola.

Fan-service yang diberikan idola Korea juga jauh berbeda dengan idola lainnya. Saya menyadari di samping lagu mereka juga menjual 'imajinasi'. 'Imajinasi' bahwa kami, penggemar, benar-benar menjadi teman, rekan, terkadang 'pacar' dan bukan sekedar penggemar tanpa nama yang tidak mereka sadari keberadaannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline