Lihat ke Halaman Asli

mynameokta

Mahasiswi

Pengelolaan Sampah di Muncar Banyuwangi

Diperbarui: 3 Juni 2022   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan lingkungan hidup adalah suatu persoalan yang banyak terjadi. Faktor utama permasalahan lingkungan hidup ini berasal dari kegiatan manusia yang tidak menghiraukan dampak ke depannya.

Permasalahan lingkungan yang sering terjadi adalah sampah yang dibuang sembarangan seperti di laut, sungai, bahkan di pinggir jalan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada 2021. Jumlah itu menurun 33,33% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 32,82 juta ton.

Dan dampak dari membuang sampah di antaranya menyebabkan banjir level rendah sampai tinggi, mencemari lingkungan, menimbulkan bau tidak sedap serta merusak pemandangan.

Nah, sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan sampah ini, warga desa di kecamatan Muncar kabupaten Banyuwangi yaitu melalukan program pengelolaan sampah. Ada dua Tempat Pengelolaan Sampah Sementara (TPST) yang aktif.

Dari program ini setiap rumah warga mendapatkan dua buah timba untuk membedakan antara sampah organik dan anorganik. Dan dengan biaya iuran RP 10.000 per bulan, dan sampah diambil tiga kali dalam seminggu.

whatsapp-image-2022-06-03-at-09-10-53-1-629977dcd263451b5d414872.jpeg

whatsapp-image-2022-06-03-at-09-10-53-629977ebd263451b347db802.jpeg

Keuntungan dari upaya pengelolaan sampah ini yaitu bisa bernilai jual dan keberadaan TPST menguntungkan warga sekitarnya karena memberikan pekerjaan baru sebagai penjemput dan pemilah sampah. Selain itu juga membuat warga terbiasa memilah antar sampah organik dan anorganik. Dari program ini juga volume sampah jauh lebih berkurang.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline