Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dikabarkan menjadi korban jatuhnya pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines. Namun hingga saat ini belum diketahui identitas dari korban tersebut.
Informasi dari Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, "Saat ini Kemlu dan KBRI Addis Ababa sedang mengonfirmasi identitas dari korban WNI tersebut," ujarnya.
Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh tak jauh dari di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, Minggu (10/3). Hasil penyelidikan sementara, pilot Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan 302 itu sempat meminta untuk kembali ke bandara.
Komunikasi itu berlangsung beberapa menit lepas landas dari bandara Bole di Addis Ababa pada pukul 08.38 pagi waktu setempat. Dan pesawat yang yang mengangkut 157 orang itu jatuh dalam perjalanan dari Addis ke Nairobi, Kenya.
"Kami mengonfirmasi bahwa tidak ada penumpang yang selamat. Kami mengucapkan simpati dan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh keluarga korban yang ditinggalkan," ujar pihak maskapai Ethiopian Airlanes dalam keterangannya, Minggu (10/3) dikutip dari CNN.
Pesawat Ethiopian Airlines lepas landas pukul 8:38 (06:38 GMT) dari Bandara Internasional Bole dan kehilangan kontak enam menit kemudian di dekat Bishoftu.
Boeing 737-800MAX adalah jenis pesawat yang sama dengan maksapai Lion Air Indonesia yang jatuh Oktober lalu, 13 menit setelah lepas landas dari Jakarta, yang menewaskan semua 189 orang di dalamnya.
Kecelakaan besar terakhir yang melibatkan pesawat penumpang Ethiopian Airlines adalah Boeing 737-800 yang meledak setelah lepas landas dari Libanon pada 2010, menewaskan 83 penumpang dan tujuh anggota awak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H