Lihat ke Halaman Asli

Sifat Agresif pada Anak Usia Dini Beserta Cara Menanganinya

Diperbarui: 8 November 2022   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tingkah Laku Agresif pada Anak Usia Dini

Nama : Oktavia Varadina

NIM : 210105110068

Kelas : B

Definisi Agresif

Menurut (Nadhirah, 2017) agresi merupakan tindakan untuk mencelakakan orang lain atau bahkan membunuh orang lain karena seorang individu terganggu karena perlakuan dari individu lain. Ada 4 pengertian dari agresi yaitu agresi yang pertama diartikan sebagai suatu bentuk perilaku bukan emosi. Agresi yang kedua diartikan si pelaku memiliki maksud atau tujuan untuk mencelakakan korban. Agresi yang ketiga diartikan korban dari perlaku agresi manusia tersebut yaitu benda mati bukan makhluk hidup. Agresi yang terakhir diartikan korban yang menjadi korban dari agresi ini tidak menginginkan atau tidak menghindar dari pelaku agresi.

Salah satu bentuk dari emosi pada anak di usia golden age yaitu marah yang dapat di ekspresikan melalui sifat agresi. Marah merupakan hal yang biasa dilakukan oleh anak usia dini untuk meluapkan emosinya. Dari sekian penjelasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa agresi yaitu luapan emosi atau bentuk perlakuan fisik dari sebuah emosi yang dirasakan.

Macam-Macam Perilaku Agresif

(Nadila & Izzati, 2019) mengatakan dalam jurnalnya bahwa perilaku agresi ada 6, yaitu:

  • agresif verbal aktif langsung verbal, contoh: membentak, berlagak pamer, dan menyoraki.
  • agresif fisik aktif langsung, contoh: memukul, menendang, menjambak, dan kekerasan fisik lainnya.
  • agresif verbal pasif langsung, contoh: diam dan tidak menjawab pertanyaan ketika ditanya.
  • agresif fisik pasif langsung, contoh: menutup jalan untuk orang lain.
  • agresif verbal aktif tak langsung, contoh: menyebarkan berita hoax dan mengadu domba padahal belum tentu mana yang salah dan benar.
  • agresif fisik aktif tak langsung, contoh: merusak barang milik korban.

Anak agresif sering sekali menganggu guru yang sedang menerangkan dan juga menganggu temannya karena pelaku memiliki sifat agresif yang usil sehingga tidak bisa diam dalam menggoda korban. Bisa juga pelaku akan merusak barang-barang yang ada dikelas maupun disekitar untuk menarik perhatian guru. (No Title, 2018) mengatakan bahwa sebenarnya perilaku agresif tidak mempengaruhinya dalam bersosialisasi. Tetapi sifat agresifnya akan mempengaruhinya dalam belajar. Karena anak yang agresif cenderung memiliki sifat yang mudah bosan sehingga susah untuk berkonsentrasi.

Perkembangan Moral dan Perilaku Agresif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline