Lihat ke Halaman Asli

Sistem Monitoring Kualitas Air pada Akuarium Ikan Nila di Sekolah Vokasi IPB

Diperbarui: 24 Mei 2023   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Dosen Sekolah Vokasi IPB University dan mahasiswa dari Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer telah mengembangkan inovasi terbaru yaitu Sistem Monitoring Kualitas Air pada Akuarium Ikan Nila di Sekolah Vokasi IPB. Sistem monitoring adalah alat pemantau kualitas air kolam ikan secara real-time. 

Alat monitoring kualitas air berbasis IoT ini memungkinkan pengukuran secara real-time terhadap parameter-parameter kualitas air yang penting bagi kehidupan ikan, seperti pH, kekeruhan, Total Dissolved Solids (TDS), suhu, salinitas, dan amonia. Hal ini memungkinkan pemantauan yang lebih akurat dan penanganan cepat terhadap perubahan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keseimbangan lingkungan ikan.

Dalam pengembangan alat tersebut, tim peneliti yang terdiri dari dosen Walidatush Sholihah, S.Si, M.Kom, Inna Novianty SSi MSi, Faldiena Marcelita ST. M.Kom,  Andri Hendriana SPi MSi, Ima kusumanti SPi MSc bekerja sama dengan sejumlah mahasiswa. Muhamad Diva Fahrezi, Amira Ferial, Andri Mattola Ginting, Farhan Fathurahman, Muhammad Hilmy Azkarillah, Muhammad Mardiansyah, dan Oktaryza Sativa adalah beberapa mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini.

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, mulai dari kebutuhan konsumsi sampai kebutuhan lainya. Karena pentingnya air bagi kehidupan, maka kualitas air sangat penting bagi karena berdampak juga bagi kehidupan kita. Kualitas air merupakan faktor eksternal memegang peranan dalam menunjang pertumbuhan ikan. Pengelolaan kualitas air selama ini menjadi salah satu faktor penghambat dalam budidaya, karena memerlukan waktu, prosedur dan beberapa tahapan menilai parameter kualitas air budidaya, sehingga pembudidaya terlambat menangani ikan tersebut sehingga mengakibatkan kematian.

Ikan nila merah (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas budidaya ikan air tawar yang memiliki potensi perikanan sangat besar untuk dikembangkan. Ikan tersebut sudah dibudidayakan secara meluas di Indonesia dan diminati oleh masyarakat yang sangat luas, karena dagingnya yang enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah.Penelitian ini bertujuan untuk memonitoring pH, kekeruhan, Total Dissolved Solids (TDS), suhu, salinitas, dan amonia untuk mencapai tingkat kualitas air yang baik untuk budidaya ikan yang optimal.

Dokumentasi Pribadi

Selama ini perkembangan budidaya ikan nila merah tidak banyak mengalami masalah, namun ada salah satu masalah yang perlu diperhatikan yaitu masalah pakan. Pakan merupakan salah satu pokok penunjang yang berperan meningkatkan pertumbuhan organisme sehingga sangat penting memperhatikan kualitas pakan dan kuantitas pakan yang akan diberikan kepada ikan nila merah. 

Menurut Sahwan (1999) dalam Zulkhasyni (2017), pakan memegang peranan penting dalam kegiatan budidaya ikan karena kebutuhan pakan selama budidaya dapat mencapai 60-70% dari total biaya produksi, dan pakan juga menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas ikan nila merah. Jumlah dosis pakan yang dibutuhkan untuk ikan nila merah berkisar 3-7% dari berat biomassa, karena pemberian dosis pakan adalah merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam kegiatan budidaya ikan nila merah. (Wahyudi, 2007)

Kualitas air akan menentukan keberlangsungan ekosistem perairan tersebut. Pemantauan kualitas air menjadi salah satu faktor penting untuk menentukan hal tersebut. Pemantauan kualitas air termasuk di dalamnya polusi yang mungkin terjadi pada air tersebut yang berasal dari pestisida, bahan metal maupun bahan minyak. Selain itu, kualitas air juga dapat ditentukan oleh unsur-unsur lain dalam air tersebut berupa tingkat pH, kekeruhan, dan subtansi-subtansi lain yang menentukan kualitas air.

Dokumentasi Pribadi

Pemantauan kualitas air memiliki banyak manfaat, antara lain untuk mengidentifikasi apakah air memenuhi kebutuhan dari pengguna sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Identifikasi ini bertujuan untuk memeriksa apakah konsentrasi dari polusi kimia yang ada di air masih dalam ambang batas toleransi yang dapat diterima. Untuk melakukan pemantauan kualitas air tersebut tahapan awal yang dibutuhkan adalah menentukan parameter apa saja yang perlu dipantau. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline