SAMPAH MASKER MENGGUNUNG, MASYARAKAT BINGUNG CARA MENGELOLA DAN MEMANFAATKANNYA!
Sejak Tahun 2019 lalu penyebaran penyakit COVID-19 telah muncul sebagai pandemi di seluruh dunia dan menyebabkan ancaman berat bagi umat manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pedoman untuk membantu negara-negara untuk mengurangi penyebaran virus ini ke publik, seperti memakai masker, kebersihan tangan, jarak sosial, mematikan semua jenis transportasi umum, dll.
Kita telah berjuang melawan pandemi sejak 2019. Salah satu tindakan pencegahan utama terhadap COVID-19 adalah menutup hidung dan mulut dengan masker. Padahal, memakai masker kini menjadi salah satu persyaratan hukum di banyak ruang publik di seluruh dunia. Namun banyaknya penggunaan masker sekali pakai akan menimbulkan permasalahan lingkungan salah satunya dapat mengakibatkan terjadinya gunungan sampah masker di masyarakat. .
Minimnya kesadaran serta pengetahuan masyarakat tentang pengolahan serta pemanfaatan sampah masker dapat menimbulkan tumpukan sampah sehingga menjadi permasalahan concern saat ini, menggunungnya sampah masker di lingkungan masyarakat ini disebabkan karena masyarakat belum tau cara mengelola serta memanfaatkan sampah masker, sehingga setiap harinya sampah masker akan bertambah.
Perlu diketahui sebelum kita memanfaatkan sampah masker sekali pakai, kita harus mampu mengelola sampah masker yang telah dipakai dengan 6M (Mengumpulkan sampah masker, Melakukan desinfeksi, Menggunting masker, Membungkus sampah masker dengan rapat, Membuang sampah masker ke sampah domestik, Mencuci tangan) Selain itu penanganan sampah medis perlu menggunakan konsep "2P2S", yaitu Proses, Pilah, Simpan dan Salur. Sampah masker merupakan sampah yang dapat dikelola kembali Pengelolaan masker sekali pakai juga diatur dalam Undang Undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
Setelah mengetahui pengelolaan sampah masker yang benar, kemudian kita dapat memanfaatkan sampah masker yang telah dipakai tersebut untuk bahan membuat pot dan bunga dari sampah masker, untuk alat dan bahan yang dibutuhkan diantaranya: sampah masker sekali pakai, gunting, semen, pasir, dan air.untuk langkah pembuatanya sebagai berikut:
- Sterilisasikan sampah masker dengan alkohol
- Gunting sampah masker sampai menjadi bagian-bagian kecil.
- Campurkan masker yang sudah digunting tadi dengan campuran semen 200 gr, pasir 50 gr dan larutkan dengan air 150 ml.
- Kemudian tuangkan kedalam cetakan pot silikon dan keringkan 1 hari penuh, setelah itu lepaskan pot dari cetakan dan pot siap untuk digunakan.
Untuk Proses pembuatan secara lengkap bisa diakses dalam link youtube berikut :
Selain dijadikan pot bunga sampah masker juga dapat di kreasikan menjadi bunga, dalam proses pembuatan bunga dari sampah masker diperlukan alat dan bahan seperti, masker bekas yang sudah bersih, lem tembak, gunting, kawat, floral tape, serta tambahan kain spubond hijau. Untuk proses pembuatan bunga dari sampah masker kalian dapat mengakses melalui link youtube berikut :
Jadi Sampah masker merupakan sampah yang dapat dikelola kembali yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pot dan bunga yang berguna dan memiliki nilai jual dengan pengelolaan yang baik dengan melakukan 6M dan 2P2S, sehingga dapat mengurangi permasalahan Lingkungan dan mengurangi penyebaran covid-19. Kurangi tumpukan sampah masker dengan mengelola, manfaatkan, dan kreasikan sebaik-baiknya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H