Lihat ke Halaman Asli

oktafia rosida

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Globalisasi: Kepopuleran Industri Hiburan Korea (Korean Wave)

Diperbarui: 20 Maret 2023   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi bukan lagi istilah yang asing di telinga kita, kata ini sudah seringkali kita dengar dimana-mana. Kata "global" yang artinya adalah keseluruhan, globalisasi yaitu menjangkau satu dengan yang lainnya atau saling terhubung dalam segala aspek. Di era modern ini globalisasi dapat mempengaruhi ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain-lain dengan sangat cepat melalui kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Globalisasi mempengaruhi peradaban dunia melalui gaya berpakaian, makanan, dan lain-lain. Globalisasi menyebabkan masuknya budaya asing kedalam suatu negara, dengan internet dan media sosial yang membantu menyebarkan informasi secara luas dengan cepat dan mudah.

Bentuk globalisasi yang paling menonjol yaitu Korean Wave. Popularitas hiburan dan budaya Korea Selatan tidak hanya di Asia tetapi hingga ke belahan dunia. Gelombang ini sangat mempengaruhi gaya hidup anak muda, korea tidak lagi yang dulu hanya dikenal sebagai penghasil barang elektronik saja, akan tetapi saat ini juga sebagai produsen industri kreatif.

Hallyu merupakan istilah yang mengarah pada gelombang popularitas hiburan Korea. Hal ini mencakup pada makanan, bahasa, kosmetik, musik, dan drama. Awal mula hallyu pada pertengahan tahun 1990 Hallyu muncul setelah Korea Selatan mengadakan hubungan diplomatik dengan Tingkok. Kementrian luar negri Korea Selatan (MOFA) pada tahun 1997, memperkenalkan genre musik dan dance K-Pop melalui program siaran radio Seoul Music Room dari Beijing. H.O.T adalah boygroup Korea generasi pertama yang mengadakan konser di Beijing dan memulai trobosan baru bagi kebudayaan hiburan Korea di mata dunia. Pada tahun 1999 jurnalis Cina menyebutkan bahwa Hallyu atau Korean Wave adalah gelombang industri hiburan Korea Selatan. Sejak saat ini K-Pop dan drama Korea menjadi sangat populer di Tiongkok.

Kepopuleran industri hiburan Korea tidak meredup justru semakin meluas dan dikenal di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia, bahkan tidak hanya disukai oleh anak muda saja tetapi yang sudah berumur pun juga kerapkali menonton drama Korea yang ada di televisi. Dalam dunia kuliner, banyak sekali dari mereka yang menjual makanan dengan konsep Korea, mereka menyediakan makanan seperti kimchi, ramyeon dan makanan korea lainnya, dalam dunia fashion para produsen memproduksi pakaian yang didesain dan memiliki gaya seperti yang dikenakan oleh para idol korea.

Mengapa Hallyu atau Korean Wave bisa mendunia ?

Ini adalah strategi Korea Selatan untuk bangkit dari perang saudara dengan Korea Utara.

Dengan memusatkan pembangunan di agriculture, industri berat seperti baja. Selanjutnya memfokuskan industri kimia berat dan hingga berlanjut ke elektronik dan telekomunikasi. Dan Korea berhasil menjadi nomor 1 di dunia dalam akses kecepatan internet, semi konduktor memori, dan monitor layar genggam. Selanjutnya mempersenjatai kementrian kebudayaan dengan dana yang besar untuk membangkitksn industri budaya dalam negeri. Langkah berikutnya kementrian ini mendorong kampus-kampus disana untuk membuka jurusan industri kebudayaan. Dari serangkaian rencana yang terorganisir inilah Korea mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu berinovasi dalam bidang teknologi, budaya dan hiburan.

Generasi demi generasi Korea menciptakan grup K-Pop yang baru dengan konsep yang berbeda, ini yang membuat penggemar K-Pop tidak bosan. Yang terbaru adalah industri hiburan Korea Selatan menciptakan grup K-Pop menggunakan AI yang dibuat selayaknya karakter game yang dapat menyanyi dan menari.

Dari Globalisasi Korean Wave tentu saja sangat berdampak, baik positif maupun negatif terlebih lagi untuk kalangan anak muda. Dampak negatifnya yaitu :

1. Bergaya seperti Orang Korea

Dengan adanya globalisasi membuat suatu masyarakat meniru gaya berbicara ataupun cara berpakaian dari negara lain, yang tentu saja tidak semua budaya luar mampu dan cocok untuk diterapkan di negaranya. Termasuk gaya berpakaian Korea di Indonesia seperti memkai rok mini atau memakai jaket musim salju. Dan ini menjadi dampak negatif karena akan menggeser budaya asli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline