Berangkat dari banyak alasan, perempuan butuh berdaya dan berkarya. Caranya bisa dengan banyak hal baik sebagai working mom ataupun ibu rumah tangga. Salah satu cara yang dipilih perempuan untuk bisa berdaya dan berkarya adalah dengan menjadi wirausaha.
Sejak pandemi, mungkin kamu juga lebih sering melihat banyak yang mendadak berwirausaha, menjajakan masakannya, menjual home wear, menawarkan jasa, dan masih banyak lagi. Untuk di lingkungan aku sendiri, mayoritas yang melakukan hal tersebut adalah perempuan, ibu rumah tangga, atau karyawan yang hilang pekerjaannya karena dirumahkan. Faktanya, sebelum ada fenomena ini pun pelaku UMKM Perempuan ternyata sudah mendominasi loh.
Ada Berapa Banyak UMKM Perempuan?
Menurut data Bank Indonesia, total Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tahun 2018 mencapai 57,83 juta. Jumlah UMKM yang dikelola perempuan di Indonesia mencapai sekitar 37 juta atau 64,5% dengan pembagian:
- 41,69% bidang kuliner
- 18,15% bidang fashion
- 15,70% bidang kriya
Melalui wirausaha, perempuan tidak hanya berkontribusi bagi dirinya dan keluarganya, tapi juga bagi Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Kendala Perempuan dalam Berwirausaha
Tidak mudah memang untuk berwirausaha, tantangan dan kendalanya cukup banyak. Bagi perempuan, tantangan dan kendala itu diantaranya:
- Kekurangan keterampilan
- Akses ke sumber modal terbatas
- Kurang percaya diri
- Ada kewajiban untuk mengurus keluarga
- Tidak mau keluar dari comfort zone
Ada satu hal lagi yang menjadi tantangan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini yaitu digitalisasi. Yang dulu berjualan secara konvensional dan offline, sekarang mau tidak mau harus berjualan secara online. Hal ini harus dipelajari dengan segera agar usahanya tetap bertahan.
Dukungan Danone Indonesia terhadap Perempuan Pelaku UMKM
Danone Indonesia berkolaborasi dengan Google Indonesia mengadakan program Women Will yang bertujuan memberikan dukungan kepada 700 perempuan mitra mikro bisnis AQUA Home Service dan ibu Warung Anak Sehat.