Lihat ke Halaman Asli

Oktavia Wijaya

Content Writer

Jadi Orang Tua Itu Berat, Cuma yang Siap yang Bakalan Kuat!

Diperbarui: 7 Februari 2019   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik.com

Maraknya kampanye menikah di kalangan anak muda, bikin aku mikir "Memangnya menikah se-simple itu ya?". Mungkin bagi beberapa orang, menikah memang simple. Rezeki sudah ada yang ngatur, jangan khawatir. Pesta pernikahan juga gak perlu-perlu amat, sederhana aja. Belum punya rumah juga gak apa-apa, bisa tinggal di rumah orang tua dulu. Dan berbagai solusi lainnya dari setiap kekhawatiran dalam sebuah pernikahan dilontarkan untuk menjadi nasihat. Tapi, bukankah pernikahan tidak melulu soal materi?

Menikah juga soal mental. Apakah kamu sudah siap menjadi seorang istri/suami? Selanjutnya, apakah kamu sudah siap menjadi orang tua?

Menjadi orang tua tidak se-menyenangkan update-an para mamah muda atau papah muda di instagram ternyata. Ada banyak permasalahan yang harus diselesaikan, ada banyak hal-hal kecil yang luput dari perhatian yang ternyata memiliki dampak berkepanjangan salah satunya adalah mengenai berat badan anak.

Eh, gak cuma berat badan orang dewasa yang harus ideal, berat badan anak juga. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukan satu dari lima anak Indonesia mengalami berat badan kurang. Nah, ini PR orang tua untuk mencermati kondisi berat badan dan tinggi badan anak. Anak bukan hanya membutuhkan makanan untuk menjadi kenyang, tapi asupan gizi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan setiap tahapan usia. Kalau kondisi berat badan kurang ini terjadi pada anak di usia tumbuh kembang, maka anak tersebut terancam menjadi gizi kurang atau stunting.

Permasalahannya, masih banyak orang tua yang belum sadar kalau tubuh anak yang tampak kurus membutuhkan perhatian dan penanganan khusus. Di Indonesia, presentase underweight (berat badan kurang) dan serve underweight (berat badan sangat kurang) pada kelompok balita mencapai 17,7% yang artinya angka anak yang menderita kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi di atas angka ambang batas yang ditetapkan WHO (10%).

Dokumentasi Pribadi

Karena permasalahan tersebut sekaligus dalam rangka Perayaan Hari Gizi Nasional, Danone Indonesia membuat sebuah acara Bincang Gizi yang membahas mengenai dukungan terhadap orang tua untuk mencapai berat badan ideal anak. Narasumbernya ada:

- DR. Dr. Conny Tanjung, Sp.A(K), seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik

- Ajeng Raviando, seorang Psikolog Anak dan Keluarga

- Kaditha Ayu dan Dallas Pratama, orang tua Khal (juga seorang aktris dan aktor)

Di acara tersebut, dibahas mengenai berbagai permasalahan orang tua dalam menjaga berat badan anak, cara mengatasi permasalahan tersebut, dan pentingnya dukungan untuk para orang tua. Gak cuma ngasih materi, di acara ini juga orang tua bisa sharing dan juga tersedia konsultasi sekaligus pemeriksaan tinggi badan dan berat badan anak. Menurutku ini sangat menarik dan bermanfaat untuk bekal aku di kemudian hari.

dokpri

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline