Lihat ke Halaman Asli

Okta Piliang

seniman/penyair/

Maulidan 4

Diperbarui: 3 September 2022   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

4

ia kaup jejak lampau, menyusuri jalan landai di sepanjang taplau. matahari ngilu. derau angin menampar karang, ombak mengecup bibir pantai hanya bayang-bayang hesti yang asin kian asing dicecap rasa

"maulidan namaku. perantau dalam puisi dititahkan mencari makna puisi, kata-kata tak menyerah, angin pantai membawa karat, yang mestinya puisi ini aku rawat. bila memang gawat hesti mesti dirawat, tentu dengan niat, bahwa puisi ini tak hanya fiksi semata"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline